[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menang telak di Pilkada DKI dengan selisih dua digit, rupanya membuat para pendukung petahana gagal move on.
Dendam mereka tak berkesudahan. Bahkan tak lagi ada etika, adab, sopan santun, tak kenal tempat dan acara. Pokoknya mereka perlampiaskan kekesalannya atas kekalahan telak sang pujaan.
Setidaknya sudah dua kali yang menghebohkan publik atas sikap pendendam Pilkada.
Yang pertama saat Anies menghadiri undangan pernikahan anak Presiden Jokowi di Solo. Kaum gagal move on ini menyoraki Anies. Dan mereka merasa bangga bisa menyoraki Anies. Padahal mereka hanya sedang mempermalukan tuan rumah, merendahkan si pengundang, yang tak lain adalah Presiden Jokowi.
Kedua, yang baru saja terjadi. Mereka melakukan aksi walk out rame-rame saat Anies berpidato di acara Kanisius di Jakarta. Mereka sebar aksi walkout itu di media sosial. Mereka merasa bangga dengan sikapnya. Padahal mereka, alumnus Kanisius, hanya sedang mempermalukan almamaternya sendiri.
Tingkah polah pelampiasan dendam kekalahan Pilkada ini, tak membuat Anies juga ikut-ikutan emosi. Tidak. Anies bukan seperti junjungan mereka. Jangan kalain harap dari mulut Anies akan keluar kata-kata ta*k, bangs*t, nenek lo s*alan, dll. Beda kelas bro. Anies mensikapi dengan senyum, dengan pemakluman, stay cool, tak dendam.
Dalam ceramahnya di PP Muhammadiyah, Anies mengatakan dirinya "Dipuji Tidak Terbang, Dicaci Tidak Tumbang".
Itulah Anies Baswedan.
Wah, sayangnya kalo mau gitu sih salah orang.. Utk org fokus & ber-endurance macam pak @aniesbaswedan mah Gak ngefek.. Silahkan gituin terus, Tiap hari selama 5 tahun juga boleh, Good luck with that.. 😂 Paling ujung2nya kicep/ keki sendiri... #AwasTekananDarah pic.twitter.com/dTEW89grUe— Asni Ginastati (@AsniGinastati) 13 November 2017