[PORTAL-ISLAM.ID] Kegelisahan Panglima TNI Gatot Nurmantyo akan adanya gerakan komunisme, telah menjadi kenyataan.
Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Bhakti, Kolonel Inf Farid Makruf, menemukan pergerakan komunis di Mataram. Ideologi yang dilarang pemerintah itu sudah lama tersebar di Mataram.
"Berdasarkan data intelijen kami, gerakan itu ada," kata Farid dilansir Antara, Senin 2 Oktober 2017.
Farid mengatakan, keberadaan pergerakan berlambang palu arit itu sudah masuk catatan TNI. Bahkan dalam dua tahun terakhir, ada belasan kasus yang ditemukan intelijenTNI.
"Pada 2016 ada 11 kasus yang muncul, begitu masuk 2017 hingga September, kami temukan ada delapan kasus," ujarnya.
Farid menegaskan, keberadaan komunis di wilayah NTB masih dalam bentuk aplikasi berupa selebaran, stiker, bendera, atau menggunakan sarana baju kaos yang bergambar palu arit.
"Artinya apa, gerakan itu ada. Tapi mereka sampai sekarang belum ada yang berani terang-terangan," ucapnya.
Farid menegaskan, TNI akan menjadi yang terdepan mengadang ideologi komunis. Sebab, secara nasional pergerakan komunis sudah terlihat.
"Ada seminar, ada buku yang ditulis oleh seseorang, ada talk show yang dengan bangganya mengatakan `saya anaknya PKI," kata Farid.
Menurutnya, kasus paling parah adalah ada yang datang ke Mahkamah Internasional, memaksa pemerintah Indonesia meminta maaf kepada PKI.
"Yang korban siapa, yang harus meminta maaf siapa. Coba kita pelajari dari tahun 1948, apakah kita yang melakukan kekejaman," katanya.
Farid mengaskan, TNI terus memperkuat benteng keamanan negara, salah satunya dengan memutar film pengkhianatan G30S/PKI bersama masyarakat.
"Ini salah satu bentuk kewaspadaan agar komunis gaya baru tidak bisa mengganti Pancasila. Jangan sampai berkembang," ujarnya.
Farid mengatakan, TNI di seluruh penjuru negeri telah menjalankan amanah Panglima TNI memutar film penumpasan G30S/PKI.
"Mulai tanggal 20 September, setiap koramil yang ada di bawah enam kodim, sudah melaksanakan nonton bareng film tersebut," katanya.