[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Popularitas Jokowi tak ada yang mengalahkan. Kepuasan rakyat terhadap hasil kerjanya juga membanggakan. Tapi, Jokowi tak boleh berpuas diri. Soalnya, rakyat yang merasa kehidupan ekonomi semakin sulit dan berat masih banyak. Yang murung karena tak punya kerjaan juga masih bejibun.
Kesimpulan itu tergambar dari hasil surveri terbaru yang dirilis Indikator Politik Indonesia pimpinan pengamat politik muda, Burhanuddin Muhtadi.
Merilis hasil surveri lembaganya, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, kemarin, Burhan menyatakan, 43 persen responden merasa berat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Sementara hanya ada 18 persen responden yang merasa kebutuhan pokoknya semakin ringan dibanding tahun lalu.
"Di isu-isu ini masih lebih banyak yang menilai tidak ada perubahan atau bahkan semakin negatif," kata Burhan saat merilis hasil survei di Kantor Indikator, Jalan Cikini V Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2017).
Survei ini dilakukan medio 17-24 September 2014, menggunakan multistage random sampling dengan 1.220 responden di seluruh wilayah Indonesia. Margin of error sekitar 2,9 persen.
Dari hasil survei ini menunjukkan ada deretan rapor merah di antara rapor biru pemerintahan Jokowi-JK yang hampir 3 tahun ini.
Selain hidup yang semakin sulit, hal lain yang mengecewakan, 50 persen responden menilai pengangguran saat ini semakin meningkat. Hanya 20 persen yang menjawab pengangguran semakin berkurang.
Soal pekerjaan begitu juga; mengecewakan. 54 responden merasa mencari pekerjaan semakin sulit. Hanya 14 persen responden yang merasa mencari pekerjaan semakin mudah. Kemudian, 42 persen responden menilai orang miskin semakin banyak. Hanya 24 persen yang menjawab semakin berkurang.
Burhan menyarakan, pemerintahan Jokowi-JK harus bekerja lebih keras lagi, terutama di sektor ekonomi. "Masalah paling mendesak berkaitan dengan ekonomi," kata Burhan.
Sumber: Koran RAKYAT MERDEKA