Yth. Presiden Republik Indonesia
Ir. H. Joko Widodo
di tempat
Assalamualaikum wr wb, salam sejahtera untuk kita semua.
Teruntuk ayahanda Joko Widodo, kami masyarakat Indonesia mengapresiasi atas kerja keras yang bapak lakukan bersama jajaran menteri lainnya. Sungguh, dedikasi yang baik untuk perjalanan bangsa ini dan semoga Tuhan membalas kebaikan ayahanda. Namun, ananda merasa kecewa atas sikap yang ayahanda tunjukkan kepada kami, mahasiswa Indonesia.
Sudah 3 tahun ayahanda selalu "menghindar" ketika anak-anakmu ini ingin menanyakan dan mengingatkan untuk senantiasa menegakkan ideologi Pancasila di negeri pertiwi ini. Kami teringat dengan pernyataanmu "Saya rindu didemo, pasti saya suruh masuk kalau didemo. Terkadang pemerintah perlu juga untuk diingatkan" ujar ayahanda di hadapan 200 peserta Indonesian Young Changemakers Summit di Gedung Merdeka Bandung. (Kompas, 11 Februari 2011)
Aksi 20 Oktober 2017 yang dilakukan BEM seluruh Indonesia tidak sepenuhnya saya sepakat, akan tetapi saya mengapresiasi niat baik teman-teman yang datang dari Sumatera hingga ujung timur Indonesia. Saya yakin dan percaya, niat baik mereka akan dicatat sejarah sebagai perjuangan untuk menegakkan keadilan di negeri ini. Namun sayang, ayahanda kemana? Katanya rindu dengan kami, ayuk ayahanda kita cari titik temunya.
Kecintaan kami dengan negeri ini lah yang menggerakkan hati dan kaki kami untuk menemui ayahanda. Ananda tidak ingin membahas mengenai catatan buruk atau kebijakan yang tidak pro rakyat yang ayahanda buat, ananda hanya ingin menagih pernyataan ayahanda. Saya paham, betapa sulitnya amanah yang ayahanda emban. Tentu waktu tidur berkurang dan menjadi beban pikiran setiap harinya. Tetapi sebagai seorang negarawan, Presiden bagi seluruh golongan, baik yang memilih maupun yang tidak memilh, sudah sepatutnya untuk berlaku adil bagi seluruh pihak.
Ayahanda yang kami hormati..
5 mahasiswa IPB dari 12 mahasiswa yang ditahan oleh aparat kepolisian yang notabene ayahanda sebagai panglima tertingginya, ananda kenal betul bahwa mereka adalah orang orang baik, bukan demonstran bayaran dan bukan demonstran yang brutal. Mereka justru sayang kepada ayahanda agar selalu mengingat sumpah presiden dan tidak keluar dari jalur bernegara yang sesuai dengan pancasila.
Mari ayahanda, ananda masih menunggu itikad baik dari ayahanda agar gelombang demonstrasi ini tidak semakin membesar dan tentu kami menunggu sikap dari ayahanda. Kami tidak ingin, ayahanda purna tugas sebelum waktu yang ditentukan dan akan menjadi catatan buruk bagi demokrasi Indonesia. Kami sudah melakukan press conference, kami menunggu ayahanda dan jajaran untuk melakukan hal yang serupa.
Terakhir, ananda hanya menginginkan ayahanda bersikap sebagai negarawan yang konsisten dengan pernyataannya, memimpin secara adil, menjadi sosok terdepan dalam menyelesaikan permasalahan bangsa bukan sosok yang selalu mengatakan "Tanya pada menteri saya ya", dan senantiasa takut kepada Allah subahanahuwataa'la.
Saya selalu ingat bahwa menjadi tua itu pasti tetapi menjadi dewasa dan bijak adalah sebuah pilihan. Saya percaya bahwa ayahanda akan memilihnya, ananda tunggu sikap ayahanda. Ananda hanya takut, hari tua ayahanda tidak dihargai karena ayahanda tidak menghargai itikad baik generasi mudanya. Ketika generasi muda yang tidak dihargai itu memimpin, boleh jadi mereka kelak tidak menghargai karya yang ayahanda lakukan hari ini. Karena bagi ananda, bangsa yang besar itu ketika generasi tua menuntun generasi muda dan generasi muda tidak menuntut generasi tua.
Demikian surat terbuka ini ditulis dan tidak ada intervensi dari pihak manapun. Murni dari keresahan pribadi yang melihat permasalahan bangsa akhir-akhir ini. Atas nama mahasiswa Indonesia, kami menunggu sikap negarawan Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan permasalahan ini. Semoga Tuhan senantiasa hadir di dalam hati bapak dan negara ini menuju kejayaannya.
Bogor, 21 Oktober 2017
Hormat Saya,
Ttd
Irsyad Al Ghifari
Duta IPB Mewakili Indonesia di Konferensi Tingkat Dunia 2016-2017