[PORTAL-ISLAM.ID] Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan melakukan sesi foto untuk dokumentasi majalah TEMPO. Media Tempo melakukan hal ini sebagai agenda wajib mereka pada seorang pemimpin yang menyita perhatian. Pernah dulu melihat foto Jokowi menambal ban, jadi tukang becak? Apa yang dilakukan Jokowi juga merupakan agenda dari media, medialah yang membuat skenario bagaimana pose diambil. Sang pemimpin ini hanya menjalankan skenario berdasarkan perintah sang pengarah gaya.
Sebelum TEMPO memberikan klarifikasi, pendukung Jokowi dan Ahok seperti mendapatkan bahan baru untuk membully Anies. Banyak kata dari mereka melihat penampakan foto dan video yang beredar. Umumnya kata-kata itu adalah kata-kata yang berniat menjatuhkan Anies.
Mereka posting dan disebarkan oleh jemaahnya sebagai suatu berita baru dan masih panas, perlu terus digoreng agar tersebar luas jelang pelantikan.
TEMPO akhirnya mengetahui bahwa informasi beredar liar, karena mereka yang meminta Anies melakukan sesi foto, maka mereka merasa bertanggung jawab meluruskan pemberitaan yang sudah tidak sehat. Akhirnya media TEMPO memberikan klarifikasi dan mengucapkan permohonan maaf karena banyak pihak yang sudah jadi tak sehat atas beredarnya foto-foto dan video TEMPO. Juga keterangan yang salah dari TEMPO sebelumnya.
Pihak pendukung Jokowi yang menertawakan dan menjadikan foto Anies sebagai bahan BULLYAN sebetulnya mereka sedang mentertawakan Jokowi yang berpose serupa, bahkan lebih parah posenya.
Bedanya lagi, foto-foto Anies bukan untuk disebar oleh buzzernya. Bahkan pendukung Anies gak suka foto-foto lebay seperti itu. Beda dengan foto-foto Jokowi yang malah dipakai untuk kampanye oleh para pendukungnya. Termasuk foto "kesederhanaan" baju sekian rupiah, sepatu sekian rupiah.. ehh setelah jadi malah pakai sepatu mahal.