(Foto: dari fb Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo)
[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Kepala Staf Umum TNI Letnan Jenderal (Purn) Suryo Prabowo menyoroti kejadian yang dialaminya di Mall dimana ada petugas dari Polisi yang melakukan pengamanan di Mall dengan menenteng senapan serbu AK-101.
Berikut seperti disampaikan Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo di akun fbnya, Jumat (13/10/2017):
"PENGAMANAN MALL"
Baru saja, saya melihat petugas Polri yang masih sangat muda, duduk di depan resto di sebuah mall, dengan membawa Senapan Serbu AK-101 kal. 5.56 x 45 mm NATO. Ini adalah kali kedua saya menyaksikan Polri sendirian ditengah keramaian membawa AK-101 di mall selain mall yang saya lihat ini.
Cara pembawaan senjatanya sudah bagus. Tetapi saya sangat kuatir, melihat seorang Polri yang baru 2 tahunan berdinas, dengan kemampuan menembak yang sangat standar, membawa senjata yang mematikan (meski mungkin hanya peluru karet) di mall yang ramai pengunjung.
Dari beberapa sumber yang saya hubungi, dapat saya ketahui bahwa petugas Polri ini tidak menguasai panduan tentang tindakan apa yang harus dilakukannya dengan senjata yang mematikan itu ketika menghadapi kejahatan yang tiba-tiba terjadi, seperti misalnya bila terjadi perampokan besenjata, atau bila berjumpa dengan teroris yang berencana akan melakukan bom bunuh diri.
Maaf bila saya menyampaikan hal seperti ini via FB, karena ini terkait dengan keselamatan orang banyak, dan saya tidak memiliki akses yang tepat untuk menyampaikannya kepada mereka yang akan menindaklanjutinya. Anggap saja ini kolom surat pembaca.
Saran saya:
- Mohon petugas pengamanan mall tidak dipersenjatai dengan AK-101, karena bila terpaksa ditembakkan pada sasaran jarak dekat di mall, dikuatirkan pelurunya bisa menembus atau rekoset dan mengenai pengunjung mall (walaupun itu peluru karet).
- Penugasan Polri bersenjata serbu secara terbuka, didaerah keramaian sebaiknya tidak mengabaikan prinsip ‘buddy-system’ agar tidak terulang kembali kasus direbutnya senjata AK-101 di Bali Agustus 2017 lalu, setelah sebelumnya petugas Polrinya dianiaya.
- Mungkin lebih tepat bila senjata yang digunakan bukan senapan serbu, tetapi senjata genggam/pistol dengan menggunakan peluru karet.
Saya sampaikan hal ini untuk mengingatkan, agar para petugas Polri di lapangan tidak dijadikan ‘gudang senjata’ oleh penjahat.
Itu saja.
13 Oktober 2017
Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo
__
Catatan: Selasa (10/10/2017) Tiga orang anggota Brimob tewas di Blora setelah terjadi baku tembak sesama mereka. Senjata yang dipakai adalah AK-101.
Link: http://www.bloranews.com/baku-tembak-di-lapangan-minyak-trembul-ngawen-tiga-anggota-brimob-tewas/