[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Kepala Staf Umum TNI Letnan Jenderal (Purn) Suryo Prabowo menasihati pemerintah agar tak 'baper' dan 'sensi' dengan pendapat Rakyat yang beda. Tak semua yang BEDA itu LAWAN.
Hal itu terkait dengan tudingan Presiden Jokowi yang menuduh isu Daya Beli Turun diciptakan oleh LAWAN POLITIKNYA.
Berikut tanggapan Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo:
siapa bilang .....
DAYA BELI RAKYAT TURUN,
siapa bilang rakyat susah hidupnya.
Buktinya .....
Tarif Dasar Listrik NAIK gak papa tuh,
Tarif KA bakalan NAIK gak papa juga,
Pajak apa pun NAIK gak papa tuh,
Pengangguran NAIK juga gak papa,
Utang L.N. NAIK juga oke-oke saja tuh.
Jadi .....
Sesuatu itu terlihat ‘naik’ atau ‘turun’ itu hanya masalah cara pandang, dari tempat yang berbeda saja.
Bagaimanapun juga, cara pandang dan penilaian pemerintah, dengan rakyatnya yang kritis itu berbeda. Tetapi rakyat yang kritis itu belum tentu politikus, dan mereka yang diam, dan bahkan senang memuji-muji pemerintah itu belum tentu bukan politikus.
Bila politik diartikan sebagai usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles), tentu rakyat yang berbeda penilaiannya dengan pemerintah tentang kondisi ekonomi rakyat, tidak serta-merta adalah lawan politik.
Prinsip, BERBEDA tidak berarti BERLAWANAN, dan mereka yang berbeda dengan kita belum tentu lawan kita. Lihat saja, meski saya kadang kala berbeda pendapat dengan istri dan anak saya, saya nggak pernah tuh menilai mereka itu lawan.
Jangan ‘baper’ dan ‘sensi’, selesaikan perbedaan itu dengan kerja nyata, dan bagi pemerintah, kerja itu adalah kerja UNTUK mensejahterakan RAKYATnya. Bukan yang lain.
*Sumber: fb