[PORTAL-ISLAM.ID] "Fraksi Nasdem DKI Lontarkan Kritik ke Anies soal Penutupan Alexis".
Coba FOKUS dan Perhatikan dengan seksama dalam tempo yang secukupnya UCAPAN Ketua Fraksi Nasdem di DPRD DKI, Bestari Barus ini:
Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI ini menilai seharusnya Anies Baswedan tidak terburu-buru dengan keputusannya utuk menutup Alexis. Bahkan, ia menyebut Anies hanya berusaha untuk memenuhi janji-janji kampanye.
"Ini memang baik tapi jangan hanya karena tertekan dengan janji kampanye. Coba ditelisik lagi apakah terjadi pelanggaran, orang mau usaha itu kan dilindungi undang-undang," tuturnya.
"Kalau dia terbukti salah, bisa ditutup. Tapi setahu saya kan belum memanggil, lalu tiba-tiba menutup. Ini emosional karena janji kampanye," lanjut anggota tim pemenangan Ahok-Djarot.
Bestari menilai Anies harus sadar bahwa ia sudah tak lagi berkampanye. Sehingga seluruh keputusan Pemprov DKI hendaknya tak diputuskan karena tekanan-tekanan tertentu.
"Dia harus sadarlah, ini bukan kampanye. Dia sudah gubernur. Saya yakin itu baik tapi jangan diputuskan karena adanya tekanan-tekanan, apalagi terhadap janji-janji kampanye," imbuhnya.
https://kumparan.com/ananda-wardhiati-teresia/fraksi-nasdem-dki-lontarkan-kritik-ke-anies-soal-penutupan-alexis
***
Ucapan yang perlu digaris bawahi:
“Anies hanya berusaha untuk memenuhi janji-janji kampanye.”
"Ini memang baik tapi jangan hanya karena tertekan dengan janji kampanye.”
“Anies harus sadar bahwa ia sudah tak lagi berkampanye. Sehingga seluruh keputusan Pemprov DKI hendaknya tak diputuskan karena tekanan-tekanan tertentu.”
"Dia harus sadarlah, ini bukan kampanye. Dia sudah gubernur.”
***
Pantas saja mereka selalu NGELES kalau ditanyakan soal JANJI-JANJI KAMPANYE yang BELUM DIPENUHI bahkan ada yang INGKAR JANJI: Kabinet ramping lah, koalisi tanpa transaksional lah, tidak bagi-bagi jabatanlah, tolak utang luar negerilah, tidak cabut subsidi BBM lah, buyback Indosat lah, DLL DLL DLL... (panjang daftar JANJI-JANJI MANIS 2014).
Rupanya JANJI KAMPANYE HARUS DILUPAKAN SETELAH MENJABAT. Memenuhi janji kampanye sama dengan mendapat tekanan masa. Pejabat yang sudah anteng duduk di kursi empuk harus sadar bahwa dia sudah jadi pejabat, bukan lagi berkampanye. Lupakan saja janji semasa kampanye.
Kalau JANJI KAMPANYE HARUS DILUPAKAN SETELAH MENJABAT, apa bedanya memilih pejabat yang ini dan tidak memilih pejabat yang itu?
Karena ada pemilih yang ingin menutup tempat maksiat diwakilkan oleh calon pejabat yang dipilihnya, makanya dia memilih yang dia yakini mampu menutup tempat maksiat.
Setelah menjabat maka saatnya menunaikan JANJINYA.
Kok situ malah bilang jangan tertekan oleh janji kampanye.
EHHH... Giliran yang GRATISAN DP NOL malah nagih terus walau nggak milih.