[PORTAL-ISLAM.ID] BALI - Ketua GNPF-MUI Ustadz Bachtiar Nasir bersama rombongan MUI Bali Crisis Center diiringi para pecalang, menyerahkan bantuan logistik dari umat Islam ke Posko Bencana Gunung Agung, di Tanah Ampo, Karangasem Bali, pada Sabtu (30/9) kemarin.
Ustaz Bachtiar Nasir mengatakan, urusan kemanusiaan menghilangkan sekat keagamaan. Masyarakat Bali khususnya yang dekat dengan Gunung Agung, saat ini, membutuhkan bantuan kemanusiaan, apapun agamanya baik Hindu, Muslim atau yang lain.
"Saatnya kita buktikan umat Islam bersama umat Hindu di Bali memberikan kasih sayang. Indonesia kita satu dan tidak boleh dipecah belah. Siapapun dan apapun suku dan agamanya jika ada kesulitan, kita umat Islam di seluruh Indonesia harus membantu dan bersatu," ujar Ustaz Bachtiar, Sabtu (30/9).
Karena itu, Pimpinan Ar-Rahman Quranic Learning (AQL) ini menyerukan kepada umat Islam untuk memberikan bantuan terbaik kepada masyarakat terdampak bencana Gunung Agung, baik sandang dan pangan, tenda dan obat obatan. Bahkan, sarana pendukung pendidikan bagi anak anak yang saat ini mengungsi.
Dukungan bantuan logistik ini dianggap sangat penting, karena tidak ada yang tahu sampai kapan ancaman erupsi Gunung Agung ini akan selesai. Sehingga tidak bisa dipastikan berapa lama para pengungsi bertahan di tempat pengungsian.
"Kita doakan bersama agar bencana ini cepat selesai dan kita donasikan yang terbaik kepada saudara kita di Bali," terangnya.
Bantuan dari AQL dan MUI Crisis Center ini diserahkan langsung ke posko induk logistik BNPB di Tanah Ampo, Karangasem agar tidak membeda bedakan pengungsi dalam penyalurannya. Ia berharap kepada lembaga kemanusiaan muslim lain yang ingin menyalurkan bantuan bisa bekerjasama dengan MUI Bali Crisis Center, supaya langkah penyaliran bantuan bisa lebih strategis di lapangan.
Berikut video seruan Ustadz Bachtiar Nasir untuk membantu pengungsi korban pra-erupsi Gunung Agung Bali:
Seruan Ustadz Bactiar Nasir unt bantu Pengungsi Pra Erupsi Gn Agung Bali. Ayo Bantu ! pic.twitter.com/CZpY0dtCnq— Mahendradatta (@mahendradatta) 30 September 2017