[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Kapolda Jabar sekaligus mantan pembina ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Anton Charliyan siap meninggalkan Polri untuk bisa fokus mempersiapkan diri maju di Pilgub Jabar 2018. Saat ini ia masih menunggu restu PDIP sebelum memutuskan pensiun dini.
Nama Anton memang masuk dalam salah satu radar PDIP. Meski begitu, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu belum menentukan sikap akan mengusung siapa di Pilgub Jabar tahun depan.
"Nah tentu saja saya pun juga secara pribadi sudah mengadakan persiapan-persiapan, tapi itu kan rahasia. Tapi tetap saja butuh legitimasi politik (partai), kalau bisa segera, jangan sampai terlambat start," kata Anton, Rabu, 11 Oktober 2017.
Menurut dia, sambil menunggu adanya keputusan dari PDIP terkait calon, ia masih ingin fokus menjalankan amanahnya sebagai Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri. Ia berharap PDIP bisa segera mengambil keputusan.
Pada beberapa Pilkada di Indonesia, partai berlambang banteng moncong putih itu kerap mengambil keputusan di detik-detik terakhir pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Mudahan-mudahan (Jabar) ini pengecualian, karena Jabar ini daerah yang cukup rawan menurut saya, dan merupakan pemilih terbesar di Indonesia. Bagi kandidat dari PDIP yang lain perlu satu persiapan yang lebih banyak, persiapan lebih baik dan terencana," tuturnya.
Jendral bintang dua ini mengaku belum berkonsultasi dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait niatnya itu. Apabila lampu hijau dari partai dan Polri sudah ada, Anton siap pensiun dini. Sebab, tegas dia, perlu ada komitmen lebih apabila sudah memutuskan untuk terjun ke dunia politik.
"Sepertinya institusi (Polri) kalau sudah ada kepastian dari legitimasi politik, mungkin tidak terlalu sulit (mengizinkan). Saya harus konsekuen sesuai dengan aturan, harus pensiun dan harus tempur all out," kata Anton.