[PORTAL-ISLAM.ID] GAZA - Warga Gaza tumpah ke jalan-jalan menyambut utusan PLO (Fatah) yang datang ke Gaza untuk rekonsiliasi dengan Hamas, Senin 4 Muharram 1439 H (2/10/2017).
Luatan massa warga Gaza Palestina tampak memadati halaman gerbang perlintasan Bet Hanun atau Iraz. Mereka menyambut kedatangan tim rekonsiliasi yang dipimpin Perdana Menteri Palestina, Romi Al-Hamdallah sebagai pertanda berakhirnya perpecahan internal antar Palestina yang telah berlangsung selama 11 tahun lamanya.
Delegasi pemerintahan Palestina yang berpusat di Ramallah tiba di Gaza yang dikuasai Hamas, dua pekan setelah Gerakan Perlawanan Islam Hamas membubarkan komite administrasi di Jalur Gaza. Utusan PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, Nikolai Mladenov juga tiba di Gaza untuk memimpin delegasi PBB.
Delegasi pemerintah mencakup lebih dari 300 orang, termasuk Perdana Menteri dan para menteri serta badan pemerintah dan dinas keamanannya.
Perdana Menteri Palestina Romi Al-Hamdallah menegaskan: "Palestina tidak akan berdiri tanpa bersatunya Gaza dan Tepi Barat."
Terciptanya rekonsiliasi ini merupakan hadiah terindah Tahun Baru 1439 Hijriah bagi warga Palestina yang telah 11 tahun lamanya terpecah antara Gaza (yang dikuasai Hamas) dan Tepi Barat (yang dikuasai Fatah).
Rekonsiliasi tercipta setelah Hamas mengumumkan pembubaran komite administratif (pemerintahan yang dikuasi Hamas) di Gaza pada 17 September lalu dan melebur serta menyerahkan wilayah Gaza kepada otoritas Palestina yang berpusat di Ramallah Tepi Barat.
Sementara itu, delegasi keamanan Mesir yang tiba di Gaza kemarin bersama para pemimpin gerakan Hamas akan menerima delegasi pemerintah hasil kesepakatan di Kairo Al-Wefaq di depan persimpangan jalan bersama dinas keamanan di Gaza untuk menerima penyerahan secara resmi pemerintahan Gaza kepada Perdana Menteri Hamdallah.
Pada Selasa (3/10) pemerintahan hasil kesepakatan, Al-Wefaq ini akan mengadakan pertemuan pada pekan ini di markas besar Dewan Menteri Kota Gaza (sebelumnya merupakan rumah Presiden Mahmoud Abbas). Perdana menteri diperkirakan akan meninggalkan Ramallah bersama beberapa menteri dari Jalur Gaza.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Mufid al-Hasayneh mengatakan, kunjungan delegasi pemerintah Ramallah ke Gaza bukanlah sebuah protokol. Ia menekankan, Perdana Menteri Rami al-Hamdallah akan mengumumkan banyak hal selama kunjungan tersebut.
Diharapkan faksi-faksi Palestina di Kairo sebagai sponsor perjanjian rekonsiliasi akan menerapkan langkah-langkah praktis dan resolusi file yang menghambat pelaksanaan kesepakatan sebelumnya seperti karyawan dan dinas keamanan.
Sumber: Info Palestina