(Pimpinan Hamas Ismail Haniya bersama PM Palestina Rami Hamdallah -kanan- di Gaza)
[PORTAL-ISLAM.ID] GAZA - Jurubicara Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Fauzi Barhum, menegaskan bahwa penjajah Zionis adalah pihak utama yang dirugikan oleh persatuan dan rekonsiliasi Palestina. Karena persatuan dan rekonsiliasi Palestina merupakan sumber kekuatan bagi rakyat Palestina yang diinginkan oleh penjajah Zioins untuk tetap mengalami perpecahan.
Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Selasa (3/10/2017), Fauzi Barhum mengatakan bahwa jawaban nyata terhadap pernyataan PM Zionis Benjamin Netanyahu mengenai rekonsiliasi adalah harus disikapi dengan semakin menambah persatuan, ikatan dan segera menata internal Palestina.
Dia menyatakan pentingnya menyuseskan strategi nasional yang menghimpun semua komponen rakyat Palestina demi untuk konsentrasi menghadapi penjajah Zionis dan membela hak-hak rakyat Palestina.
Sebelumnya PM Zionis Benjamin Netanyahu pada hari Selasa (3/10/2017) mem-”veto” rekonsiliasi Palestina dan mengumumkan tiga syarat untuk menyetujui rekonsiliasi tersebut.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan kantor Netanyahu mengatakan, “Tidak ada rekonsiliasi Palestina tanpa mengakui Israel, pembubaran sayap militer gerakan Hamas dan pemutusan hubungan dengan Iran.”
Pernyataan ini menambahkan, “Kami tidak akan menerima rekonsiliasi yang bohong. Di mana pihak Palestina melakukan rekonsiliasi dengan mengobankan eksistensi kami.”
Pernyataan yang dikeluarkan kantor Netanyahu ini bersamaan dengan dimulainya rekonsiliasi di Gaza Senin (2/10) kemarin. Hamas membubarkan pemerintahan administratif Gaza yang dikuasainya dan diserahkan kepada pemerintahan konsensus Palestina yang dipimpin Perdana Menteri Rami Hamdallah.
Kesepakatan rekonsiliasi Palestina ini tidak membubarkan sayap militer Hamas Brigade Al-Qassam yang paling ditakuti zionis Israel.
Warga Gaza dan rakyat Palestina turun ke jalan-jalan menyambut gembira persatuan Palestina yang terpecah 11 tahun lamanya. (Info Palestina)