[PORTAL-ISLAM.ID] Acara Festival Pantun Betawi yang diadakan untuk memperingati Sumpah Pemuda, hari ini 28 Oktober 2017 Kampung Pela Mampang, Jakarta Selatan dibatalkan sepihak oleh kepolisian. Sedianya festival kebudayaan itu dibuka oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Hal ini diungkapkan oleh netizen dengan akun @topelucky.
BREAKING NEWS cc @reporterjail @RadioElshinta Dini hari tadi telah terjadi pembatalan sepihak Festival Pantun di Pela Mampang #Sabotase— To'pe (@topelucky) October 27, 2017
Alasan pembatalan karena dianggap Festival Pantun & Gelar Seni Budaya hanya mencari uang. Tuduhan yang sangat tak memdasar. #Sabotase— To'pe (@topelucky) October 27, 2017
Acara Festival Pantun rencana hari ini akan dibuka oleh Wagub @sandiuno dibatallkan sepihak Danusubroto dgn mengerahkan Polisi #Sabotase— To'pe (@topelucky) October 27, 2017
Akun @topelucky menyebut bahwa alasan pembatalan acara tersebut di bawah ancaman Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidharto Danusubroto yang mengatakan akan memecat kapolres dan kapolsek jika tak membatalkan acara tersebut.Yg saya lihat, polisi bawa mobil water canon, gas airmata dan senjata tempur dibadannya. Suratnya saya gak lihat. https://t.co/WjdiushUbF— To'pe (@topelucky) October 28, 2017
Hal senada juga diucapkan oleh Sekjen Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) Eka Tjahja.Cuma dijaman @PDI_Perjuangan berkuasa Kapolsek Kapolres TAKUT diancam mau dipecat oleh orang bernama S. Danusubroto. Bajingan ! pic.twitter.com/xcnNZN4HlB— To'pe (@topelucky) October 27, 2017
Ia mengatakan jika pembatalan acara secara sepihak tersebut karena adanya permintaan salah satu Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidharto Danusubroto.
“Inilah bentuk arogansi seorang pejabat negara yang mengintervensi aparat kepolisian untuk membatalkan acara yang sudah direncanakan sejak beberapa bulan lalu,” tuturnya Sabtu, 28 Oktober 2017.
Panitia penyelenggara, Usamah Abdul Aziz menjelaskan pihak penyelenggara mendatangi rumah Danusubroto untuk meminta izin dan menyatakan tidak bakal menganggu. Namun, kedatangannya justru disambut dengan tidak baik.
“Kami ditegur oleh beliau dengan nada tinggi tanpa mau mendengar penjelasan panitia terlebih dahulu dan berlalu meninggalkan kami di depan kediamannya. Katanya, kami dituduh nyari duit, segala macam. Padahal, ini acara karang taruna dengan relawan Jakarta Maju Bersama, melibatkan RT, RW, kelurahan, dan kecamatan," tutur Usamah.
Namun siang ini, polisi mengeluarkan lagi izin untuk acara tersebut.
"Ini saya lagi di kantor polisi dan surat izin barusan dikeluarkan lagi oleh polisi," kata Usamah.
Meski surat izin diterbitkan kembali, Usamah mengaku tak bisa melanjutkan acara lantaran vendor dan bazar sudah terlanjur dibatalkan.
"Pembatalan ini panitia rugi sekitar Rp400 juta," ucap Usamah.