[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA – Pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri mengkritisi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut ekonomi dapat terbang meroket dalam waktu singkat.
“Sama ekonomi dan tubuh manusia ini. Tidak ada jalan pintas,” kata Faisal Basri dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (16/10/2017).
“Misalnya Pak Jokowi bilang pokoknya bulan September ekonomi akan terbang, nggak bisa. Jantungnya kalau nggak kuat, baru lari 10 meter semaput,” imbuhnya.
Faisal juga menerangkan bahwa ekonomi mempunyai dua jantung. Bagian pertamanya adalah perbankan, dan yang kedua pemerintahan. Dia mengibaratkan pemerintah dan perbankan mempunyai fungsi menyedot dana, dan memompakan kembali.
“Sekarang perbankan nyedot darah kurang, mompa darah cuma 46,7 % dari Produk Domestik Bruto (PDB). Kecil banget. Negara lain ratus-ratusan persen,” terangnya.
Kemudian jantung kedua, yaitu pemerintah, menyedot dana dari pajak lalu memompanya melalui insratuktur. Ia juga memaparkan bahwa saat ini penerimaan pajak naik. Tapi dibanding dengan pertumbuhhan PDB lebih lambat.
“Pajak ke PDB turun terus. Jadi yang lemah siapa? Ya pemerintah, bukan masyarakat,” tandas Faisal. (Kiblat)