[PORTAL-ISLAM.ID] 1 OKTOBER 1965 pukul 04.00 dinihari, empat truk dan dua mobil militer pasukan Tjakrabirawa menyerbu rumah Jenderal TNI A.H. Nasution. Beliau selamat dari usaha penculikan dan pembunuhan G30S/PKI. Namun putri bungsu beliau Ade Irma Suryani Nasution yang baru berusia 5 tahun tertembak tiga peluru di tubuhnya menjadi tameng bagi ayahandanya. Selamatnya Jenderal A.H. Nasution menjadi malapetaka bagi PKI karena akhirnya terbongkar pengkhianatan PKI dan berhasil ditumpas oleh TNI. Sementara sang putri kecil yang tertembak langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).
6 OKTOBER 1965
Suasana di Paviliun Anak
Di RSPAD Gatot Soebroto sore itu ramai....
Namun suasana sangat hening,
Terlihat banyak tentara berjaga,
Baik di luar Paviliun maupun di dalam.
Beberapa jam yang lalu,
Operasi ke 4 kalinya
Dilakukan pada Ade Irma Suryani Nasution....
Ya Operasi itu harus dilakukan berulang beberapa kali !
Untuk membersihkan sisa peluru yang masih tertinggal di dalam badan bocah kecil itu.
Semua Operasi dilakukan oleh Brigjen Dokter Arie Sadhewo.
Jujur Sang Dokter Tentara sangat heran dengan kekuatan badan dari anak Pak Nasution ini
Sebab biasanya orang dewasa saja
Terkena pecahan peluru senjata kaliber besar macam AK47
Akan sulit bisa bertahan.
Namun ini sudah 5 Hari setelah tertembak,
Anak Kecil ini sangat kuat bertahan.
Jenderal Nasution dan Ibu,
Beberapa kali menunggu disamping Sang Buah Hati
Berharap kesembuhan Sang Putri,
Begitu Pula,
Sang Kakak, Hendrianti Sahara Nasution (13 tahun) menahan tangis.
Operasi baru saja selesai Jam 17.00,
Ade Irma Suryani terlihat masih memejamkan mata
Mungkin karena masih lemas usai operasi.
Ketika Tim Dokter sudah memperbolehkan menjenguk.
Anak Sulung Pak Nasution, Hendrianti Sahara Nasution
Segera masuk ke kamar Sang Adik
Hendrianti Sang Kakak menangis
Menatap wajah lemah adik kecilnya
Yang masih menutup mata.
Nafas Sang Adik lembut turun naik,
Terlihat dari tubuhnya yang kecil.
Tiba-Tiba...
“Kakak jangan menangis, Adik sehat"
Hendrianti hanya menahan tangis sembari melihat Adiknya yang tiba tiba bangun.
Mata Ade Irma menoleh ke Mama mereka...
Ibu Nasution yang juga berada di Ruangan itu.
"Kenapa Ayah mau dibunuh Mama?"
Tanya gadis kecil itu pada Sang Mama..
Ibu Nasution terhenyak,
Anak Sekecil Itu malah memikirkan Ayahnya...
Belum sempat Bu Nasution menjawab…
Sang Putri kembali menutup mata.
Sembari menahan tangis,
Ibu Nasution membisikan kalimat ke telinga Ade Irma Suryani...
"Mama ikhlas Ade pergi"
Sembari mengucurkan air mata
Sang Ibu melihat penderitaan Sang Anak
Yang menahan sakit 5 hari.
Pukul 20.00
Ade Irma Suryani Nasution menghembuskan nafas terakhir. Wafat.
di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
(Dipetik dari Kisah Hendrianti Sahara Nasution, kakak Ade Irman Suryani Nasution)
[video - gugur bunga]