Kultwit Fahri Hamzah:
1. Korupsi adalah kejahatan yang mudah diakhiri kecuali bagi mereka yang niatnya memperpanjang masalahnya. #MitosKorupsi
2. Korupsi adalah penyakit negara totaliter bukan penyakit negara demokrasi. Kecuali mereka yang memutarbalikkannya.
3. Korupsi adalah penyakit dalam negara gelap. Seperti maling beroperasi malam hari. Jika terang maling perlahan hilang.
4. Begitu suatu negara terbuka, sama dengan datangnya pagi dan siang. Hantu dan iblis hilang.
5. Waspadalah dengan penyakit negara. Tidak mau masalah hilang supaya tetap bisa kerja ngabisin uang negara.
6. Waktu kita masuk demokrasi 1998 niat kita jelas agar korupsi hilang. Logikanya demokrasi datang korupsi hilang.
7. Tema terbesar perang angkatan anti rezim ototriter #ORBA adalah melawan KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme).
8. Mustahil kita menumbangkan orde baru dengan hasil KKN merajalela. Ini pemutarbalikan fakta.
9. Teori yang benar adalah semakin terbuka tentu KKN semakin hilang. Semakin tertutup KKN semakin banyak.
10. Seperti sebuah ruangan, coba tutup makin lama di dalamnya akan banyak penyakit; ada tikus, kecoak dan pengap.
11. Tapi coba mulai buka ruangan itu; cahaya masuk, udara segar masuk, penyakit hilang, tikus kabur dan kecoa mati.
12. Itulah keterbukaan demokrasi kita yang telah membuka ruang politik kita menjadi sehat dan anti KKN.
13. Dulu, KKN merajalela dan pesta pora korupsi menghabiskan uang negara. Bagi2 harta negara gila2an dan semua Gak berani bicara.
14. Zaman itu, rezim berkuasa mutlak, negara tertutup dan tidak ada yang berani membuka mulut. Semua dibungkam suasana mencekam.
15. Zaman itu, Pemerintah tidak punya pengkritik dan semua yang mengkritik Pemerintah hidupnya bisa susah.
16. Pernah ada kritik oleh prof Soemitro bahwa 30% APBN bocor. Kritik itu tahun 1993 bikin gempar. Tapi beliau ekonom besar.
17. Tapi zaman ini, isu kebocoran tidak ada lagi dan tidak bikin gempar. Karena semuanya terbuka untuk diukur.
18. Sekarang ini semua orang bisa melakukan kritik kepada Pemerintah dan banyak cara melakukannya.
19. Demokrasi telah memaksa Pemerintah transparan dan semua pejabat negara seperti hidup dalam akuarium.
20. Sejak demokrasi kita telah melakukan serangkaian reformasi untuk mempersempit ruang gerak KKN.
21. Dalam hal APBN telah lebih transparan lagi, dulu DPR tidak membahas APBN secara terbuka. Ikut saja pidato Presiden.
22. Uang masuk dan uang keluar Gak ada yang jaga dan kebocoran tidak menjadi perhatian utama.
23. DPR dulu disindir oleh @iwanfals lewat lagi #WakilRakyat yg terkenal. Datang, Duduk, Diam, Dengar dan Duit. 5D.
24. Sekarang @DPR_RI galak, @bpkri akurat, lembaga2 sangat profesional dan keuangan neGara selamat.
25. Ibarat pipa berisi harta negara, pipanya tidak bocor. Pipanya telah kita tutup secara baik. Dari hulu ke hilir.
26. Di hulu, kementrian keuangan kita dipimpin oleh menteri yang kredibel dan mengawasi sektor pemasukan.
27. Sektor pajak, cukai dan pemasukan negara bukan pajak lainnya mereformasi diri terus menerus.
28. Menteri2 teknis yang melakukan belanja juga dilakukan secara terbuka dan transparan.
29. Bahkan kemarin untuk pertama kali Pemerintah Pak @jokowi mendapatkan penilaian WTP dari @bpkri .
30. Jadi kita bisa bilang, demokrasi kita berhasil dan uang negara selamat dalam pipa yang tebal dan kuat.
31. Kebocoran yang diukur dengan metode ICOR (Incremental Capital Output Ratio). Indoensia selalu membaik.
32. Dengan itu pipa keuangan negara semakin berani kita salurkan ke 75.000 desa di seluruh negeri.
33. Dengan UU No. 6/2014 tentang desa kita telah menggerakkan seluruh bangsa ini. Revolusi terjadi!
34. Pipa keuangan telah dinikmati oleh seluruh anak bangsa bukan kayak dulu, pipa berhenti di Propinsi.
35. Demokrasi adalah berkah bagi bangsa ini. Ini adalah cahaya yang membuat Indonesia maju.
36. Maka dengan itu, saya berani mengatakan Indonesia sebenarnya sudah bebas korupsi.
37. Logika ini yang diputar balik oleh pejuang anti korups antek negara asing. Pengkhianat bangsa!
38. Mereka mengukur korupsi dari persepsi. Dan persepsi itu mereka yang buat melalui keributan tiap hari. #MitosKorupsi
39. Dulu LSM2 ini dibayar oleh kekuatan asing untuk bikin ribut. Sekarang yang bayar APBN kita sendiri.
40. Negara2 donornya mulai bangkrut tapi mereka tetap harus cari makan akhirnya ambil uang dari dalam APBN kita.
41. Jadi isu #AntiKorupsi adalah #MitosKorupsi yang mereka buat secara diametral dengan prestasi bangsa kita.
42. Demokrasi kita sukses tetapi mereka bilang kita gagal. Keuangan negara kita aman tapi mereka bilang banyak pencuri.
43. Maka, konspirasi berikutnya adalah membuat definisi yang ngawur. Korupsi tidak lagi terkait keuangan negara.
44. Mereka tidak suka dengan hasil audit tetapi sangat suka dengan Ngintip yang tidak melibatkan uang negara.
45. Mereka frustrasi karena pipa uang negara tidak ada lubang lagi. Mereka frustrasi karena uang negara mengalir jauh.
46. Akhirnya mereka tangkap yang pegang pipa, atau mencium bau2 sedap atau jilat pipa dari luar.
47. Dan mereka terus kampanye di luar negeri bahwa Indonesia penuh korupsi. Di bawah @jokowi masih banyak korupsi.
48. DPR, DPD, MK, MA, KY, BPK, JA, POLRI, TNI, Pemda, Kepala Desa, dll semua sudah disebut banyak korupsi. #MitosKorupsi
49. Hampir semua lembaga itu mendapatkan penilaian WTP dalam pengelolaan uang negara.
50. Sampai kiamat mereka tidak mau korupsi hilang. Kalau hilang pekerjaan mereka hilang.
51. Buat mereka, semakin hancur citra negara ini adalah semakin bagus agar pekerjaan tambah banyak.
52. Biarkan citra negara hancur yang penting aktifis anti korupsi tetap pesta pora gaji tinggi.
53. Itulah yang terjadi. Waspadalah bangsaku. Ini perang proxi. Perang menghancurkan diri sendiri.
(Dari twit @Fahrihamzah 07-10-2017)