[PORTAL-ISLAM.ID] Pembantaian keji yang dilakukan oleh militer Myanmar kepada etnis Rohingya telah menjadi perbincangan hangat dunia internasional. Bahkan PBB pun sudah membuat kelompok untuk selidiki kasus Rohingya dan terus memantau keadaan di sana.
Di Indonesia, kasus tersebut juga menimbulkan keprihatinan masyarakat, salah satunya dari Aliansi Kemanusiaan untuk Rohingya (AKUR).
AKUR menggelar acara Puisi Cinta untuk Rohingya di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah pada Ahad, 10 September 2017 malam. Audiens yang memadati aula untuk beberapa saat diam dan memperhatikan pembacaan puisi berjudul Berapa dan Bagaimana Rohingya oleh sastrawan legendaris Indonesia, Taufik Ismail.
"Berapa anak yatim kehilangan ayah-ibu tahun ini di Rohingya? Berapa rumah kediaman dihancurkan tahun ini di Rohingya? Berapa ribu pengungsi terlunta-lunta tahun ini di Rohingya," ujar Taufik saat membacakan puisi di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah, Ahad, 10 September 2017.
Saat Taufik membacakan puisi, audiens yang memenuhi aula maju kedepan untuk memotret dan memvideokan sastrawan legendaris tersebut. Mereka memperhatikan dengan seksama, mencoba memahami setiap untaian kata-kata puisi yang dibaca Taufik.
"Berapa panjang sungai air mata tahun ini di Rohingya? Berapa luas kuburan menampung korban begitu banyak tahun ini di Rohingya? Berapa juta puing kerangka bangunan musnah tahun ini di Rohingya?" lanjut Taufik membacakan puisinya.
Berikut videonya