[PORTAL-ISLAM.ID] KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia mendesak pemerintah Myanmar, khususnya tentara Myanmar untuk menghentikan kekerasan terhadap etnis Rohingnya yang bermukin di Rakhine. Aksi kekerasan ini telah memaksa puluhan ribu etnis Rohingnya melarikan diri dari Rakhine.
Melalui akun twitternya, Perdana Menteri Malaysia Mohd Najib Tun Razak menyatakan, dia menggaungkan kembali pernyataan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang mendesak militer Myanmar untuk mengambil pendekatan yang lebih halus dalam menyelesaikan masalah di Rakhine.
"Kami menggaungkan kembali seruan Sekretaris Jenderal PBB kepada pasukan keamanan Myanmar untuk mencari pendekatan holistik dalam menangani krisis di negara bagian Rakhine," kata Najib melalui akun twitternya, Minggu (3/9/2017).
"Kami mendesak semua pihak untuk tenang dan menahan diri. Situasi mengerikan yang dihadapi saudara-saudara Rohingya kita harus diatasi demi kebaikan Myanmar dan wilayah," sambungnya.
Pembantaian yang dilakukan pasukan Myanmar dalam sepekan ini telah menewaskan 400 orang Rohingya.
PBB sekarang memperkirakan bahwa 58.000 pengungsi menyeberang ke Bangladesh. Sementara sebanyak 20.000 etnis Rohingya lainnya diperkirakan terjebak di sepanjang sungai Naf, yang membentuk perbatasan kedua negara.
We echo the @UN ’s Sec-Gen's call for Myanmar’s security forces to seek holistic approaches towards addressing the crisis in Rakhine state— Mohd Najib Tun Razak (@NajibRazak) 3 September 2017
We urge for calm and restraint. The dire situation facing our Rohingya brothers and sisters must be alleviated for good of Myanmar & region https://t.co/WGWFXWR2IB— Mohd Najib Tun Razak (@NajibRazak) 3 September 2017