[PORTAL-ISLAM.ID] Jenderal Johannes Suryo Prabowo memberi peringatan keras kepada akun-akun militer di linimasa Twitter.
Peringatan keras tersebut terkait tanda-tanda zaman yang terjadi saat ini. Ia pun mengunggah sebuah gambar yang berkisah tentang situasi menjelang G30S/PKI tahun 1965.
Pada gambar tersebut, Suryo Prabowo mengungkap kisah kedekatan Presiden Soekarno dengan Pemerintah Cina, yang membuat PKI semakin sombong.
Tak hanya sombong, mereka pun gemar memprovokasi dan mengintimidasi parpol dan ormas lain. Akibatnya, Presiden Soekarno pun menjadi bingung dalam menentukan keberpihakannya. Kepada siapa ia harus dekat. Kelompok nasionaliskah? Atau agamis? Atau komunis?
Akibatnya, Soekarno menggabungkan ketiga unsur tersebut menjadi satu. Nasakom (nasionalis, agamis, komunis).
ABRI (sekarang TNI dan Polri) disusupi anasir komunis, sehingga menjadi saling curiga dan cemburu. Presiden pun terkesan mengambil jarak dengan TNI AD dan lebih dekat pada salah satu angkatan yang dianggap mendukung idenya, angkatan 5 (mempersenjatai rakyat).
Yang terjadi kemudian, PKI menculik dan membunuhi tokoh Islam dan prajurit TNI AD dalam puncak peristiwa tragedi G30S/PKI.
Pada bagian akhir gambar tersebut, terdapat tulisan, "Paham, kan?! Bagaimana dengan situasi sekarang?".
Pernyataan keras Jenderal Suryo Prabowo ditanggapi sangat serius oleh warganet.
Dulu ada pak Harto, skr gimana Jenderal ? 😢— Layman (@mr_triyoga) September 12, 2017
Terima kasih tlah mengingatkan kembali pak. Semoga tragedi lalu tidak terulang— Alamsyah (@AlamsyahMutaqin) September 12, 2017
Situasi nya mirip..— NoCrimePerfect (@dionodjaswad) September 12, 2017
(bila pemakai kaos palu & arit dibiarkan), tanda-tanda jaman— en setiawan™ (@en_setiawan) September 12, 2017
Aroma th 65 sdah terasa hari2 kedepan akan mulai terlihat jelas, 2018-2019 akan menjadi tahun2 menakutkan #viverepericoloso— indONEsia #RR (@arif_prasetyo79) September 12, 2017
Fakta sejarah— #SaveRohingya (@ThenBagoess) September 12, 2017
Roda itu bundar
Bumi itu bulat
Akan selalu berputar kembali ke posisi semula
Hanya yg berfikir selamathttps://t.co/JAlbDnFB0k
Utk jaga NKRI dr paham komunis, Indonesia hrs kembali dipimpin tokoh militer.— SiKeuchik (@tundjang) September 12, 2017