[PORTAL-ISLAM.ID] Warga Muslim Rohingya menghadapi derita tepat saat umat Islam seluruh dunia bergembira menyambut datangnya hari raya Idul Adha 1438 H yang jatuh pada hari Jum'at 1 September 2017.
Hari raya Idul Adha adalah hari raya terbesar dalam agama Islam yang dirayakan selama 4 hari 10-13 Dzulhijjah.
Di belahan bumi lain seluruh Muslim melakukan salat Idul Adha berjemaah pada pagi hari di seluruh masjid atau lapangan terbuka. Setelah salat dilakukan pemotongan hewan kurban, bisa berupa kambing, sapi, domba atau unta. Sementara umat Islam Rohingya dipotong lehernya, dibunuh, dibantai, atau melarikan diri meninggalkan rumah, ladang dan harta bendanya.
Hanya dalam waktu empat hari, lebih dari 400 muslim Rohingya tewas dibantai, 58 ribu melarikan diri ke Bangladesh, dan 2.600 rumah dibakar militer Myanmar.
Meski berada dalam situasi waswas dan penuh ancaman, tapi semangat untuk menghadapi hari raya tetap menyala. Muslim Rohingya yang masih selamat tak surut langkah untuk melakukan salat Idul Adha. Pengungsi Rohingya di Cox's Bazaar, Bangladesh, tak jauh dari wilayah Kutupalang berkumpul. Seorang imam memimpin salat, khutbah, dan doa, yang diikuti makmum dengan khusyu dan khidmat.
Dari foto yang diunggah Reuters pada Sabtu, 2 September 2017, mayoritas warga yang datang untuk salat berjemaah mengenakan peci putih. Kedua tangan yang terangkat, menjadi saksi lirih doa mereka panjatkan. Mungkin doa untuk keselamatan dan keamanan mereka, doa untuk saudara mereka yang masih tertahan di Rohingya, juga doa agar krisis kemanusiaan yang keji itu segera berakhir.
Foto-foto oleh REUTERS/Mohammad Ponir Hossain: