[PORTAL-ISLAM.ID] Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari sebagai tersangka, Selasa 26 September 2017 malam.
Ironisnya, Rita hari ini, Rabu 27 September 2017 akan mendapatkan anugerah dari Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggaraan Negara dan Pengawasan Anggaran Republik Indonesia di kawasan BSD City, Tangerang Selatan.
Rencananya di acara tersebut akan dihadiri Menteri Dalam Negeri, hingga Ketua KPK.
Di dalam surat undangan tertulis rencana penghargaan itu:
"BPI KPNPA RI akan menyelenggarakan Malam Penganugerahan BPI KPNA PA RI AWARD untuk diberikan kepada kepala daerah berprestasi dan aparat penegak hukum atas pengabdian terbaik dalam melaksanakan Revolusi Mental mendukung program Nawacita Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla di dalam pemberantasan korupsi di NKRI.
Berdasarkan keputusan penelitian selama enam bulan oleh tim terpadu BPI KPNPA RI di 22 provinsi terkait kepuasan publik masyarakat terhadap kinerja dan pengabdian, kesetiaan, kejujuran, kecakapan serta kedispilinan dalam melaksanakan tugas sebagai aparatur negara terpilih untuk mendapatkan PENILAIAN sebagai figur pemimpin yang dicintai versi masyarakat dan melayani dengan ikhlas untuk masyarakat".
Surat undangan dari Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggaraan Negara dan Pengawasan Anggaran Republik Indonesia untuk Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari.  |
Namun belum juga hadir di acara tersebut, KPK langsung menetapkannya menjadi tersangka.
Status tersangka atas Rita Widyasari disampaikan Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 26 September 2017.
"Ibu Rita Widyasari itu ditetapkan sebagai tersangka betul, tapi bukan OTT (Operasi Tangkap Tangan)," ujar Laode.
Laode mengatakan, penetapan tersangka Rita Widyasari tersebut dilakukan melalui pengembangan penyelidikan yang dilakukan KPK.
Ia juga membenarkan adanya penggeledahan di kantor Rita Widyasari. Saat ditanya kasus yang menjerat Rita, Laode enggan menjawab..
Sebelumnya Rita Widyasari sempat membantah dirinya terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Bupati yang terkenal cantik dan selama ini sering diajak kampanye antikorupsi itu justru mengaku heran ada kegiatan KPK di Kutai Kertanegara.
Tertangkapnya Rita menjadi tanda tanya besar. Pasalnya bagi sejumlah kalangan di Kabupaten Kukar, Rita dikenal sebagai sosok bersih yang anti korupsi.