[PORTAL-ISLAM.ID] Di balik kejinya pembantaian warga Rohingya oleh militer Myanmar, ternyata ada pihak-pihak yang bergotong royong membantu militer Myanmar untuk melakukan kekejaman tersebut.
Seperti dikutip dari Tribunnews, lebih dari 100 tank dan alat persenjataan lainnya yang digunakan oleh polisi perbatasan Myanmar diperoleh dari Pemerintah Israel
Menurut sejumlah kelompok aktivis HAM dan pejabat pemerintahan Myanmar, ada beberapa perusahaan senjata Israel yang memasok senjata untuk rezim Myanmar.
Tak hanya Israel saja, Myanmar pun meminta bantuan pada Rusia dan China agar PBB tidak menyelidiki kasus yang terjadi di Rakhine.
Dikutip dari KOMPAS, China, yang didukung Rusia, menghalangi pengesahan pernyataan Dewan Keamanan (DK) PBB menyangkut usaha untuk menyelidiki kekerasan oleh terduga militer Myanmar kepada etnis minoritas Rohingya, Jumat, 17 Maret 2017 lalu di New York, AS.
Beberapa diplomat mengatakan, tindakan China dan Rusia itu dilakukan setelah 15 anggota DK PBB membahas situasi di negara bagian Rakhine, Myanmar, seperti dilaporkan Reuters.
Myanmar juga mengklaim sedang melakukan perundingan dengan China dan Rusia, agar kedua negara dapat menghalangi kecaman Dewan Keamanan PBB mengenai kekerasan terhadap Muslim Rohingya.
"Kami sedang bernegosiasi dengan beberapa negara sahabat agar tidak membawanya ke Dewan Keamanan," kata Penasihat Keamanan Nasional Myanmar, Thaung Tun, dalam sebuah konferensi pers pada hari Rabu, 6 September 2017.
Beberapa diplomat mengatakan, tindakan China dan Rusia itu dilakukan setelah 15 anggota DK PBB membahas situasi di negara bagian Rakhine, Myanmar, seperti dilaporkan Reuters.
Myanmar juga mengklaim sedang melakukan perundingan dengan China dan Rusia, agar kedua negara dapat menghalangi kecaman Dewan Keamanan PBB mengenai kekerasan terhadap Muslim Rohingya.
"Kami sedang bernegosiasi dengan beberapa negara sahabat agar tidak membawanya ke Dewan Keamanan," kata Penasihat Keamanan Nasional Myanmar, Thaung Tun, dalam sebuah konferensi pers pada hari Rabu, 6 September 2017.