[PORTAL-ISLAM.ID] Dalam catatan di situs Kementerian Agama (kemenag.go.id) disebutkan dahulu Belanda sangat takut dengan mereka yang pulang dari Tanah Suci usai menunaikan ibadah Haji.
Haji Ahmad Dahlan sepulang dari Mekkah mendirikan MUHAMMADIYAH.
Kyai Haji Hasyim Asy'ari sepulang dari tanah suci mendirikan NAHDLATUL ULAMA.
Haji Oemar Said (H.O.S.) Tjokroaminoto dan Haji Samanhudi sepulang berhaji mendirikan SAREKAT DAGANG ISLAM kemudian menjadi SARIKAT ISLAM yang merupakan tonggak awal kebangkitan ekonomi ummat Islam di masa penjajahan Belanda.
NAH... Itu zaman doeloe...
Jaman sekarang, pulang haji malah "jual gorengan".
Ada "gorengan Rohingya", "gorengan goyang penguasa".
INI yang keliru ritual hajinya apa memang orangnya???
Jadi benar konon ada 2 jenis Haji: Haji MABRUR dan Haji MABUR.
Baca:
Asal Usul Gelar Haji di Indonesia
http://kerinci.kemenag.go.id/2013/05/12/asal-usul-gelar-haji-di-indonesia-menurut-berbagai-versi/
