[PORTAL-ISLAM.ID] Pernyataan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sepekan belakangan ini ternyata meresahkan banyak pihak.
Salah satu pihak yang gelisah adalah PDI P. Melalui salah satu anggota legislatif, Charles Honoris, PDI P meminta Panglima TNI berhenti mengeluarkan pernyataan yang dapat membuat gaduh situasi nasional. Apalagi menjelang masuknya tahun politik 2018-2019.
Setelah Gatot memerintahkan jajarannya untuk menonton ulang secara bersama-sama Film G30S/PKI, kali ini di hadapan forum internal TNI, Gatot mengungkap adanya impor ilegal 5000 pucuk senjata oleh institusi di luar militer.
"Sebaiknya panglima TNI stop bikin kegaduhan di tengah masyarakat. Sebentar lagi memasuki masa pensiun," jelas anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris, Senin, 25 September 2017.
Menurut Charles, sebelum tiba masa pensiun pada Maret 2018, seharusnya Gatot dapat lebih menjaga hubungan TNI dengan institusi lain menjadi lebih baik. Bukan malah menyampaikan pernyataan-pernyataan yang kebenarannya diragukan.
"Apalagi sampai menyebut penyerbuan-penyerbuan. Tidak elok seorang pimpinan institusi negara menyampaikan hal seperti itu ke publik," ujarnya.
Sayangnya, politisi PDI Perjuangan ini rupanya kurang mengikuti perkembangan pemberitaan secara akurat.
Sebab, ternyata Panglima TNI TIDAK PERNAH melakukan press conference atau press release terkait impor ilegal 5000 pucuk senjata tersebut.
Pernyataan Panglima TNI juga tak disampaikan dalam forum terbuka non militer. Sikap politik Charles justru akhirnya dianggap publik sebagai kepanikan.
Berikut tanggapan-tanggapan publik atas pernyataan PDI P
Yg bikin gaduh Panglima Tertinggi.. 😁— budiKECIL (@kuyupmenggigil) September 25, 2017
Itu karena kecebong berkembang biak dan dipiara.... makax jd hama pengganggu ktentraman trus— Akhlak Insan (@Akhlak_Insan) September 25, 2017
Saya tak pernah sepakat dgn siapapun yg mengatakan Panglima melanggar aturan atau bikin gaduh..seorang Panglima wajar khawatir NKRI terancam— MUSLIM CYBER ARMY (@HukumDan) September 25, 2017
Panglima TNI dilabeli: Bikin Gaduh. Rasanya, udah sejak 2012, kegaduhan gak pernah berhenti, dan itu bukan oleh Panglima TNI.— MUSTOFA NAHRAWARDAYA (@NetizenTofa) September 25, 2017