[PORTAL-ISLAM.ID] Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin menjadi sorotan publik di sosial media lantaran sikapnya yang BERBEDA dalam merespon Tragedi pembantaian yang menimpa MUSLIM ROHINGYA dengan saat terjadinya bom yang menimpa GEREJA walau tak ada korban jiwa.
Dalam tragedi Rohingya yang telah menewaskan sedikitnya 400 muslim Rohingya dan membuat puluhan ribu harus eksodus, Menag Lukman dinilai pernyataannya terlalu lembek.
Menag : Myanmar Seharusnya Hormati Hak Kemanusiaan Warga Rohingnya
http://mediaindonesia.com/news/read/120542/menag-myanmar-seharusnya-hormati-hak-kemanusiaan-warga-rohingnya/2017-09-02
PERNYATAAN Menag ini mendapat kritik netizen.
"Seharusnya STOP genocide ! Org uda dibunuhin masih bicara menghargai duh biyuunggg 🙈🙈 " kritik akun @zarazettirazr.
Kritik ini kemudian ditanggapi Menag Lukman.
"Sila menilai pernyataan saya. Saya lebih ingin lakukan ajakan kemanusiaan dari pada penghakiman atau bahkan kutukan.." jawab Lukman di akun twitternya.
JAWABAN Menag Lukman ini langsung ditanggapi balik akun @zarazettirazr dengan menyodori BUKTI pernyataan Menag di media saat terjadinya bom bunuh diri yang menimpa gereja tahun lalu.
[29/8/2016]
Menag Kutuk Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja St Yoseph
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengutuk serangan bom bunuh diri di Gereja Santo Yoseph, Medan yang terjadi kemarin.
"Siapapun umat agama pasti mengutuk cara-cara seperti itu," ujar Lukman di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2016).
Link: https://nasional.sindonews.com/read/1135101/14/menag-kutuk-serangan-bom-bunuh-diri-di-gereja-st-yoseph-1472484861
Kejadian "Bom" di gereja itu TAK ADA KORBAN JIWA. Hanya seorang pelakunya yang luka bakar.
Kronologis Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Santo Yosep Medan
http://www.viva.co.id/berita/nasional/814520-kronologis-aksi-bom-bunuh-diri-di-gereja-santo-yosep-medan
***
SONTAK disodori bukti telak ini, Menag tak berkutik... dan akhirnya minta maaf.
"Tks link-nya. Seingat saya, tak terbiasa saya gunakan ucapan langsung "mengutuk" kepada siapapun. Tapi jika pernah ada, saya mohon maaf.." kata Menag.
JADI SUDAH NYATA....
KALAU KORBANNYA GEREJA MAKA LANGSUNG MENGUTUK
KALAU KORBANNYA UMAT ISLAM... WALAU SUDAH RATUSAN YANG MENINGGAL... CUKUP DISIKAPI DENGAN "BIJAK" dan "PESAN-PESAN KEMANUSIAAN"
Pantas saja Rohis diawasi, LGBT dihormati
Seharusnya STOP genocide ! Org uda dibunuhin masih bicara menghargai duh biyuunggg 🙈🙈 https://t.co/jVQRdRhQmi— Zara Zettira ZR (@zarazettirazr) 2 September 2017
Sila menilai pernyataan saya.— Lukman H. Saifuddin (@lukmansaifuddin) 3 September 2017
Saya lebih ingin lakukan ajakan kemanusiaan dari pada penghakiman atau bahkan kutukan.. https://t.co/go556PqJFd
Terimakasih pak mentri, sebuah kehormatan di jawab, agar sy tak keliru2 lagi, berarti berita bapak MENGUTUk di media ini hoax? 🙏🏼@SINDOnews pic.twitter.com/DVtAKcit8z— Zara Zettira ZR (@zarazettirazr) 3 September 2017
Tks link-nya.— Lukman H. Saifuddin (@lukmansaifuddin) 3 September 2017
Seingat saya, tak terbiasa saya gunakan ucapan langsung "mengutuk" kepada siapapun.
Tapi jika pernah ada, saya mohon maaf.. https://t.co/R7NGu5FzkU