[PORTAL-ISLAM.ID] MAGELANG - Aksi Bela Rohingya mencatat kisah-kisah heroik seperti saat Aksi 212 dimana banyak penghadangan dari aparat.
Aksi Bela Rohingya digelar di Masjid Agung An-Nur Jalan Soekarno-Hatta Kabupaten Magelang sekitar 1.5 kilometer dari komplek Taman Wisata Candi Borobudur, Jumat (8/9/2017).
Aksi yang dihadiri ribuan umat Islam dari berbagai daerah ini menyisakan keprihatinan manakala peserta aksi dihadang aparat saat hendak menuju lokasi.
Salah satu rombongan yang dihadang adalah rombongan umat Islam dari Sukoharjo Jawa Tengah.
Namun, penghadangan oleh aparat ini melahirkan kisah heroik.
Hal ini seperti dituturkan oleh Umaier Khaz di akun fbnya:
Kakek berkopyah asal Sukoharjo ini adalah salah satu peserta solidaritas yang busnya distop oleh polisi, dan akhirnya ikut berjalan kaki dengan peserta yang lain menuju lokasi.
Kakek ini berkata dalam bahasa jawa:
"Aku yen saiki ra mangkat, sok mben yen ditakoni Allah ra isoh jawab".
(Artinya: Saya kalau sekarang tidak berangkat ikut aksi membela Rohingya, besok di akhirat kalau ditanya Allah nanti gak bisa jawab.)
SUBHANALLAH....
Menetes air mata mendengar keteguhan kakek ini dalam membela agama, membela saudara-saudara seiman di Rohingya.
Sejarah membuktikan Umat Islam di negeri ini yang mengusir penjajah dengan keimanan dan pekik takbir.
Dan darah pejuang itu masih mengalir di setiap jiwa yang memiliki keimanan. Keimanan yang tak bisa dihadang oleh apapun.
ALLAHU AKBAR!!
Kakek berkopyah asal Sukoharjo ini adalah salah satu peserta solidaritas yang busnya distop oleh polisi Myanmar, dan...
Dikirim oleh Umaier Khaz pada 8 September 2017