[PORTAL-ISLAM.ID] Kicauan putri (alm) Gus Dur, Alissa Wahid tentang Rohingya memancing reaksi di sosial media.
Dalam cuitannya @AlissaWahid menyatakan muslim Rohingya dihabisi tentara Myanmar sejak ada gerilyawan Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA).
"Kita memang harus bersolidaritas Rohingya. Mereka dihabisi oleh tentara Myanmar, sejak ada Arakan Rohingya Salvation Army (semacan GAM)," kata Alissa Wahid di akun twitternya pada 3 September kemarin.
Kicauan ini seakan menyalahkan muslim Rohingya yang melakukan perlawanan atas penindasan dan pembasmian (genosida) yang sudah menimpa muslim Rohingya puluhan tahun.
Salah seorang tokoh Tionghoa Indonesia, Alvin Lie dengan telak menyatakan jangankan manusia, semut pun akan melawan kalau terus diinjak-injak.
"Jangankan manusia,
Semut pun akan melawan bila terus diinjak², tdk boleh survive.
Apakah krn melawan, Semut jadi Terroris?
#PrayForRohingya," ujar anggota Ombudsman RI ini di akun twitternya @alvinlie21.
Kita memang harus bersolidaritas Rohingya. Mereka dihabisi oleh tentara Myanmar, sejak ada Arakan Rohingya Salvation Army (semacan GAM).— Alissa Wahid (@AlissaWahid) 3 September 2017
PERNYATAAN Alvin Lie ini mendapat apresiasi luas dari netizen.Jangankan manusia,— Alvin Lie ✈⚽ (@alvinlie21) 3 September 2017
Semut pun akan melawan bila terus diinjak², tdk boleh survive.
Apakah krn melawan, Semut jadi Terroris?#PrayForRohingya
"Pak, sekalipun kita berbeda agama dan suku, saya hormat," ujar akun @indoflanker.
"Wow pernyataan berlian," komen @mustafagetteng.
"Begitulah rasa kemanusia akan muncul dr jiwa yg ajeg dan hati yg tulus," komen @afif_hansuri78.
Pak, sekalipun kita berbeda agama dan suku, saya hormat.— Lembah Serigala (@indoflanker) 3 September 2017
Begitulah rasa kemanusia akan muncul dr jiwa yg ajeg dan hati yg tulus.— Afif Hansuri78 (@afif_hansuri78) 3 September 2017
Mas @alvinlie21 sampeyan memang well!!!— yan (@yunantoan) 3 September 2017
***Ini baru namanya waras.— marga solin (@solin_ma) 4 September 2017
Kicauan Alissa Wahid sebenarnya ahistoris alias tak tahu sejarah, atau tak mau membaca alias kurang literasi kalau tak mau dikatakan IQ200 sekolam.
Karena Arakan Rohingya Salvation Army atau ARSA itu baru ada sejak Oktober 2016. Sedang pembantaian (genosida) atas muslim Rohingya sudah terjadi puluhan tahun, atau jauh sebelum ARSA lahir. ARSA muncul dan dibentuk setelah kondisi muslim Rohingya betul-betul tak ada harapan: MELAWAN ATAU MATI DIBANTAI.
Dan seperti biasa terjadi pada setiap REZIM PENINDAS, rakyat yang berjuang akan disebut sebagai TERORIS. Cap teroris ini dipakai Israel terhadap Hamas. Dan dipakai rezim Myanmar dan antek-anteknya terhadap perjuangan ARSA.
(Baca: Pesan Komandan ARSA kepada Rezim Myanmar: Jauhi Wanita dan Anak-anak, Hadapi Kami!)