[PORTAL-ISLAM.ID] Makin terang-terangan dan muncul ke permukaan para pendukung PKI. Salah satunya akun facebook Zara Hayward yang mengancam Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"WASPADAI KEBANGKITAN ANTEK2 ORDE BARU YANG INGIN BANGKIT.. MEREKA INI INGIN MENERAPKAN LAGI DWI FUNGSI ABRI ALIAS KEDIKTATORAN DI INDONESIA... MEREKA INILAH PARA PEMELINTIR SEJARAH DAN PENINDAS HAM.. RAPATKAN BARISAN PANCASILAIS.. JANGAN BIARKAN NKRI DIKUASAI LAGI OLEH JENDRAL2 BERDARAH DINGIN..."
"LOBANG BUAYAKAN JENDRAL INI JIKA PERLU"
Demikian status Zara Hayward yang oleh netizen disebut sebagai "Gerwani" (mengacu pada underbow wanita PKI). Status fb ini sempat di-capture netizen dan saat ini beredar luas di sosial media.
Agitasi-provokasi-propaganda akun "Gerwani" Zara Hayward ini persis dengan agitasi-provokasi-propaganda yang pernah dilakukan gembong PKI DN Aidit sebelum meletus G30S/PKI.
Aidit mengaku "Membela Pancasila" -- bahkan ditulis dalam buku. Nyatanya Aidit lah yang mengkhianati Pancasila dan diganti dengan Komunis yang bertentangan dengan Pancasila.
Aidit memfitnah ada "Dewan Jendral" yang akan kudeta Presiden Soekarno. Nyatanya justru PKI yang lakukan kudeta.
Aidit dan orang-orang PKI suka memelintir sejarah dari dulu sampai sekarang. Prof. Salim Said mengatakan PKI biasa memutar balikan fakta bahkan dari awal peristiwa Madiun 1948 PKI memelintir sejarah. Mereka yang memberontak tapi menuding pihak lain. Kelakuan PKI memelintir sejarah akan terus dilakukan, termasuk saat-saat ini.
Mereka mengatakan militer penindas HAM, padahal PKI lah yang membantai ribuan Kyai, Santri, Ulama, TNI terlebih dahulu. Kekejaman PKI bukan hanya di Indonesia. Ahli sejarah UI Anhar Gonggong mengatakan watak revolusi komunis adalan pertumpahan darah. Selama kurun 1917-1991 Partai Komunis membantai 120 juta manusia di 76 negara.
Maka rakyat Indonesia wajib selalu waspada dengan BAHAYA LATEN KOMUNIS/PKI seperti yang diingatkan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Sosok Jenderal Gatot Nurmantyo ini seperti Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal AH Naustion yang dibenci oleh PKI dan antek-anteknya.