[PORTAL-ISLAM.ID] Kegigihan Natalius Pigai, sebagai ksatria penegak Hak Azasi Manusia dalam membela umat Islam, tak perlu diragukan lagi.
Kegigihan dan keberanian yang sama pula ia hadirkan saat meminta pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap tegas atas tragedi kemanusiaan di Myanmar.
Hadir dalam sebuah segmen pada acara Ngopi bertajuk Luka di Rohingya yang tayang di sebuah stasiun TV swasta, Selasa, 12 September 2017, Natalius Pigai dengan berani membantah pernyataan ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas yang mengatakan bahwa kejadian di Myanmar telah diseret dan dijadikan isu politik untuk membenci kelompok Buddha di Indonesia.
Natalius menegaskan, ajaran Islam ukhuwah insaniyah dan ukhuwah Islamiyyah menjadi dasar kepedulian umat Islam Indonesia pada saudara muslim di Rohingya. Jadi kepedulian umat Islam bukanlah bagian dari sebuah upaya menjadikan konflik tersebut sebagai gorengan politik di tanah air.
Didasari empati atas penderitaan warga Rohingya, maka ada sebagian kelompok masyarakat yang meminta pemerintah bereaksi tegas.
ANEHNYA!
Sebagai seorang muslim, Yaqut tak terima saat Pigai membawa ajaran Islam ketika membahas konflik Rohingya.
"Kalau bicara Islam, itu bukan urusan bang Pigai....itu urusan saya," potong Yaqut.
Anehnya, sebagai sesama muslim, Yaqut tak tersentuh oleh penderitaan rakyat Rohingya dan melakukan generalisasi, bahwa bahwa mereka yang bersimpati pada warga Rohingya hanya mampu berteriak sembari mengecam umat Buddha.
Yaqut yang pada segmen awal acara menyatakan bahwa di Indonesia, konflik Rohingya telah dijadikan ajang kedzaliman untuk memusuhi umat Buddha di Indonesia, mungkin lupa, tak ada satupun umat Buddha yang terluka di Indonesia sebagai aksi balas dendam atas konflik di Myanmar.
Yaqut bahkan pikun, tak ingat bahwa beberapa kali justru pasukan banser lah yang telah dzalim dan membubarkan acara kajian Islam oleh kelompok Islam lain di luar NU.
Sementara, Natalius Pigai yang bukan seorang muslim, justru selalu bersama umat muslim saat mereka didzalimi dan dipersekusi rezim.
Aneh..
Kita harus angkat topi untuk keberanian Natalius Pigai hadir dalam acara di sebuah stasiun televisi swasta yang selama ini terkenal kerap menyudutkan umat Islam. Kita harus menepuk bahu Natalius Pigai untuk kegigihannya bertarung di kubu yang tak imbang.
Sekedar sebuah catatan, acara Ngopi dipandu oleh Olga Lydia, seorang pendukung Ahok, dan dihadiri oleh Yaqut Cholil Qoumas, yang kita tahu bahwa pernah secara terbuka mendukung Ahok saat pilkada DKI,
Meski sejak awal acara, baik Olga, Yaqut maupun Inayah Wahid berusaha membuat semacam garis bahwa konflik Rohingya bukanlah konflik agama dan pemerintah Indonesia bukanlah pihak yang bertanggungjawab atas konflik tersebut dan karenanya tidak dapat ditekan untuk bersikap tegas, keberanian Natalius Pigai untuk tetap menunjukkan kepedulian kepada umat Islam di mana pun mereka berada, telah membuat publik kagum.
Natalius Pigai bukanlah pecundang yang takut bertarung di kandang lawan.
Pigai tak menyebrang dan mengutip atau mengejek satupun ayat suci Quran. Pigai hanya membawa ajaran Islam tentang hubungan manusia dengan manusia.
Dari kemarahan Yaqut ketika Pigai membahas ajaran Islam, bisa kita ambil sebuah kesimpulan bahwa indahnya akhlak Islam justru tak dimiliki oleh Yaqut.
Kita justru bisa mengecap indahnya Islam dari tutur kata Natalius Pigai.
Semoga Allah menghantar Natalius Pigai menemukan Hidayah Islam. Aamiin..