[PORTAL-ISLAM.ID] Budayawan Jaya Suprana menilai wajib hukumnya jika Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kalah dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Menurutnya, posisi Gubernur tidak cocok untuk Agus, sebab dalam orasi kebudayaan yang disampaikannya har ini, Jaya menilai AHY memiliki jiwa kenegarawanan.
"Hari ini saya belajar, bahwa ternyata mas Agus, harus kalah pada Pilkada. Beliau memang harus kalah, hukumnya wajib untuk kalah. Setelah saya mendengar orasi kebangsaan dan kerakyatan beliau, jabatan gubernur terlalu rendah untuk beliau," ujar Pendiri Museum Rekor Indonesia (MURI) itu saat sambutannya di acara Malam Budaya Manusia Bintang 2017 di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Sabtu, 29 Juli 2017.
Penilaian Jaya tersebut sontak disambut tepuk tangan meriah oleh hadirin dalam acara tersebut. Menurut Jaya, para pendukung AHY pasti mengetahui, dimana seharusnya posisi AHY. Belakangan AHY digadang-gandang untuk kembali terjun di dunia politik. Namun bukan, dalam Pilkada 2018, melainkan di Pilpres 2019 mendatang.
"Untuk yang bersorak pasti tahu maksud saya," ujar Pakar Klirumologi itu.
AHY sendiri mendapatkan penghargaan Democracy Award dalam Malam Manusia Bintang 2017. Sebelum menerima penghargaan tersebut, AHY memberikan orasi kebudayaan yang menyoroti tentang pentingnya demokrasi.
Menurut AHY, tidak ada satu model demokrasi di dunia yang sempurna, semua mememiliki keunikan, kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, menurut Agus, jika dijalankan dengan benar, maka demokrasi adalah pilihan terbaik dari sistem lainnya. Putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu juga mengajak tamu undangan dalam acara malam budaya untuk mengawal demokrasi di Indonesia agar semakin baik.
Tumbuh dan berkembangnya demokrasi serta maju mundurnya sebuah demokrasi, sambung AHY merupakan tangung jawab seluruh elemen bangsa. Mulai dari politisi, akademisi, aktivis, pembisnis, penegak hukum hingga insan pers.
Dalam acara ini, Jaya Suprana sendiri dinobatkan sebagai penerima Lifetime Achievement Award. Selain Jaya, artis senior Titiek Puspa juga mendapatkan anugerah tertinggi Lifetime Achievement.
"Kita belajar banyak dari kedua senior yang konsisten mengupayakan terciptanya budaya unggul manusia Indonesia," ujar Pemimpin Umum RMOL Teguh Santosa disela acara..