[PORTAL-ISLAM.ID] Entah disebut mengejutkan atau malah lucu jadinya pasca heboh SARACEN yang disebut-sebut sindikat penyebar HOAX, penyebar SARA, penyebar kebencian kepada Jokowi.
Para pegiat media sosial banyak yang kaget karena baru kenal dan tahu ada nama "Saracen", tapi kok tiba-tiba heboh dan disebut dengan kata-kata bombastis "Sindikat", kayak sindikat Narkoba, dll. Disebut-sebut juga Saracen punya 800 ribu akun. WOW banget. Jadi ingat dulu kasus Maknyuss ada yang WOW banget nyebut kerugian negara RATUSAN TRILIUN.
Pihak Polri sendiri menyatakan sudah menangkap 3 orang tersangka yang disebut pengurus Saracen, ketiga tersangka tersebut adalah MFT (43), SRN (32) dan JAS (32).
MFT ditangkap di Koja, Jakarta Utara pada 21 Juli 2017. Sementara SR (Sri Rahayu Ningsih) ditangkap di Cianjur, Jawa Barat 5 Agustus 2017. Sedangkan JAS (Jasriadi) ditangkap di Pekanbaru, Riau, pada 7 Agustus 2017.
Ketiga TSK ini ditangkap terpisah baik waktu maupun tempat, lalu digabung, dan muncul berita di media nama "SARACEN".
(1) MFT (Muhammad Faisal Tanong) ditangkap pada Jumat (21/7/2017).
Ada beritanya di Kompas, dan gak ada disebut SARACEN.
Hina Presiden hingga Sebar Konten Hoaks, Pria Ini Ditangkap Polisi
JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri kembali menangkap pelaku yang menyebarkan berita hoaks dan ujaran kebencian melalui media sosial.
Kali ini pelakunya adalah pria bernama Muhammad Faisal Tanong (44), warga Koja, Jakarta Utara.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, Faisal ditangkap pada Jumat (21/7/2017).
"Pukul 05.30 WIB Ditipidsiber Bareskrim Polri telah melakukan penangkapan terhadap pelaku ujaran kebencian dan SARA melalui medsos," ujar Martinus melalui keterangan tertulis, Jumat.
Faisal mengedit sejumlah gambar dan menambahkan kalimat yang berisi ujaran kebencian terhadap pihak tertentu.
Link: http://nasional.kompas.com/read/2017/07/21/17415671/hina-presiden-hingga-sebar-konten-hoaks-pria-ini-ditangkap-polisi
(2) SR atau SRN (Sri Rahayu Ningsih) ditangkap pada 5 Agutus 2017.
Sama dengan MFT, berita penangkapan Sri Rahayu di media tak ada kaitan dan nama SARACEN.
[6/8/2017]
Sri Rahayu Penghina Jokowi Ditangkap, 4 Ponsel Disita Polisi
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170806145608-12-232786/sri-rahayu-penghina-jokowi-ditangkap-4-ponsel-disita-polisi/
Sri Rahayu Ditangkap karena Hatespeech Jokowi, Ini Kata Menkominfo
https://news.detik.com/berita/d-3588408/sri-rahayu-ditangkap-karena-hatespeech-jokowi-ini-kata-menkominfo
Dilansir Tempo, Sri Rahayu Ningsih mengatakan dirinya bukan grup SARACEN, hanya tergerak sendiri dalam mengkritik Jokowi.
"Saya tidak ada kaitannya dengan Saracen. Enggak ada sama sekali. Boleh ditanya, saya independen, karena saya memang hobi mengkritik, itu saja," kata Sri kepada Tempo di gedung Divisi Humas Polri, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2017.
Link: https://nasional.tempo.co/read/news/2017/08/23/063902491/saracen-dibongkar-bareskrim-polri-tersangka-angkat-bicara
(3) Jasriadi ditangkap selang 2 hari setelah SR.
Jasriadi kemudian disebut sebagai "Ketua grup Saracen". Penelusuran googling belum ditemukan berita saat Jasriadi ditangkap tanggal 7 Agutus 2017.
NAH.. pengakuan Jasriadi kepada media ini yang mengejutkan.
Dari penuturannya, heboh berita Saracen yang super WOW seperti mirip Maknyuss yang di awal beritanya super WOW... TAPI TERNYATA....
[NB: Kalau 3 orang ini digabung lalu jadi Saracen, lalu si Nathan - Bayupati - Victor digabung jadi apa? kok aman-aman saja mereka? padahal sudah dilaporkan. Jadi, ini ceritanya memberantas ujaran kebencian atau memberantas APA?]
Simak aja pengakuan JASRIADI di video wawancara KompasTV ini: