Nasionalis itu adalah:
1. Bila berani membuat aturan seperti Malaysia dimana Melayu bisa memperoleh alokasi kredit dengan porsi 70 persen dari total kredit yang disalurkan bank Nasional.
2. Bila berani memoratorium investasi di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, serta Farmasi untuk tidak dimasuki asing (sekarang sungguh sangat liberal, karena di jaman Oraba sektor itu Asing tidak boleh sama sekali , dan kalau boleh harus minoritas jadi statusnya tetap PMDN).
3. Nasionalis itu kalau bisa melakukan pembatasan Kepemilikan Tanah untuk seseorang /pengusaha/Grup Usaha, dan juga tidak terus-menerus memberikan perpanjangan HGU pada tanah-tanah negara.
4. Nasionalis itu kalau tidak membiarkan SDA tambang kita terus-menerus di eksploitasi asing, dan kita asyik terus memperpanjang kontrak karyanya.
5. Nasionalis itu kalau berani stop impor komoditan pangan yang bisa ditanam, dibuat atau ternak di dalam negeri.
6. Nasionalis itu kalau bisa mengatasi Kartel, Oligarki, dan Monopoli, sehingga rakyat tidak "menikmati" berbagai harga mahal yang dikendalikan segelintir konglomerat.
7. Nasionalis itu kalau pasar kita tidak dibanjiri produk LN, Cina khususnya dan kita tidak pernah punya industrinya.
8. Nasionalis itu kalau kita berani menyetop investasi yang mebawa tenaga kerja asing masuk dengan alasan "turnkey project".
9. Nasionalis itu kalau kita berani Stop Hutang LN dan berani berdiri di kaki sendiri.
10. Nasionalis itu kalau kita tidak membiarkan orang dengan visa bisnis atau visa wisata nyatanya malah dagang di pasar-pasar Indonesia, dan membunuh pedagang kita.
11.Dll yang nyatanya semua kebijakan ekonomi kita sangat liberal.
Kalau nasionalis itu dilihat atau ukurannya hanya sebatas memakai pakain daerah, sebenarnya nasionalis kita itu baru tingkat "SINETRON" sekedar hanya untuk tontonan saja! Padahal kenyataan kita sudah dijajah secara ekonomi dan juga politik.
by Nanik Sudaryati
Ketua Jaringan Merah Putih