[PORTAL-ISLAM.ID] Patung raksasa Dewa Perang China Kwan Seng Tee Koen yang berdiri megah setinggi 30 meter di Kelenteng Kwan Swie Bio Kabupaten Tuban, Jawa Timur, telah menimbulkan kontroversi luas dan kini akhirnya ditutup kain putih sepreti kain kafan.
KENAPA PATUNG DEWA PERANG CINA DITARUH DI TUBAN?
Kenapa patung yang konon TERTINGGI SE ASIA TENGGARA INI BUKAN DI TEMPAT LAIN?
KENAPA TUBAN?
KEBETULAN BELAKA?
TERNYATA TIDAK.
Tuban memilik akar historis China di Nusantara (Indonesia).
Pada tanggal 1 Maret 1293 balatentara Cina di bawah dinasti Yuan (Mongol) mendarat di Tuban (Tubingtsuh) yang terletak di pantai utara Jawa Timur untuk memulai misi penaklukan Nusantara. Dengan kekuatan 20.000-30.000 tentara bersenjata meriam yang termasuk teknologi militer tercanggih waktu itu. Kaisar Cina, Kubilai Khan yakin akan mampu mengalahkan Singhasari yang berkuasa di sana.
Kaisar Cina harus menggigit lidahnya sendiri. Awalnya mereka berhasil mengalahkan tentara Singhasari. Namun dengan kecerdikan Raden Wijaya tentara China dipukul mundur dan harus kabur secara memalukan, gagal mencapai misinya.
Kegagalan ini sekaligus merupakan ekspedisi militer terakhir Kubilai Khan. Sebaliknya, Raden Wijaya kemudian mendirikan kerajaan Majapahit menggantikan Singhasari yang akhirnya menjadi negara paling kuat pada masanya di Nusantara.
Salah seorang tangan kanan Raden Wijaya yang menghancurkan tentara Kaisar Cina itu adalah Ranggalawe. Dia adalah panglima perang kepercayaan Raden Wijaya. Ranggalawe kemudian diangkat sebagai Bupati Tuban. Nama besarnya dikenang sebagai pahlawan oleh masyarakat Tuban sampai saat ini.
Sehingga apakah pantas Patung Dewa Perang China yang konon tertinggi di Asia Tenggara ini di Tuban?
Kenapa bukan Panglima Perang Ranggalawe?
Kata Bung Karno: JASMERAH... JANGAN SEKALI-KALI MELUPAKAN SEJARAH.
___
*Referensi bacaan:
https://id.wikipedia.org/wiki/Serbuan_Yuan-Mongol_ke_Jawa
https://id.wikipedia.org/wiki/Raden_Wijaya
https://id.wikipedia.org/wiki/Ranggalawe
Yuan Conquest Of Java