[PORTAL-ISLAM.ID] Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tetap pada pendiriannya menolak kebijakan full day school (FDS). Bahkan, PBNU telah menginstruksikan seluruh pengurus lembaga dan badan otonom Nadhlatul Ulama (NU) melakukan unjuk rasa.
PBNU Instruksikan Gelar Aksi Penolakan Lima Hari Sekolah
https://www.nu.or.id/post/read/80258/pbnu-instruksikan-gelar-aksi-penolakan-lima-hari-sekolah
Tolak Full Day School, PBNU Instruksikan Seluruh Nahdliyin Gelar Aksi
http://www.jawapos.com/read/2017/08/10/149966/tolak-full-day-school-pbnu-instruksikan-seluruh-nahdliyin-gelar-aksi
NU Ancam Gelar Aksi Lebih Besar dari Aksi 212
http://manado.tribunnews.com/2017/08/10/nu-ancam-gelar-aksi-lebih-besar-dari-aksi-212-apa-sebabnya
Instruksi PBNU untuk melakukan demo atau aksi menolak FDS ini sudah dilakukan beberapa daerah
NU Banyumas Gelar Aksi Damai Tolak Full Day School
http://www.jawapos.com/read/2017/08/08/149518/nu-banyumas-gelar-aksi-damai-tolak-full-day-school
Aksi ini dihadiri belasan ribu peserta. Perwakilan pelajar dari ratusan sekolah dan pondok pesantren yang berafiliasi ke NU turut hadir dalam aksi tersebut.
Mereka datang dari seluruh penjuru wilayah sambil meneriakan yel-yel dan membawa sejumlah spanduk bertuliskan antara lain Nahdliyin menolak FDS karena hancurkan generasi Islam, FDS membuat kami tidak bisa ngaji, batalkan Permendikbud no 23 tahun 2017, dan lain sebagainya.
***
Unjuk rasa atau demo adalah jalan demokratis untuk menyuarakan aspirasi. Pihak PBNU tentu punya alasan dan argumen mengapa menolak FDS dan menggelar aksi.
TAPI sayangnya... PBNU tidak konsisten.
Saat Aksi Bela Islam menuntut penegakkan hukum pada kasus Ahok yang menghina Al Qur'an, Ketua Umum PBNU malah nyinyir mengatakan demo itu mubazir lebih baik cari uang.
Ketum PBNU: Demo Mubazir, Lebih Baik Cari Uang
"Demonstrasi itu menghabiskan, satu waktu, kedua umur. Betapa baiknya kalau digunakan untuk hal yang produktif, belajar, kerja atau cari uang. Demo ini menghabiskan waktu, energi, ongkos biaya, tenaga, pikiran, yang menurut Islam mubazir," kata Said Aqil di kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis, 17 November 2016.
http://www.viva.co.id/berita/nasional/849186-ketum-pbnu-demo-mubazir-lebih-baik-cari-uang
Komentar Said Aqil ini menanggapi rencana Aksi Bela Islam lanjutan pasca ditetapkannya Ahok sebagai tersangka pada 15 November 2016. Menurut Said gak usah demo lagi, Ahok sudah tersangka.
Kalau Umat Islam menuruti omongan Said Aqil ini bakal gak ada aksi fenomenal 212 (2 Desember 2016). Aksi-aksi Bela Islam inilah sebagai pengawal proses hukum Ahok yang akhirnya divonis 2 tahun penjara.
Dan sekarang... PBNU menyerukan Aksi guna menolak FDS. Bukannya "aksi/demo itu mubazir? Menghabiskan energi, waktu, ongkos, tenaga, pikiran? Betapa baiknya kalau digunakan untuk hal yang produktif, belajar." Itu yang dikatakan Said Aqil.
Apakah Said Aqil sudah tobat? Sudah mengakui betapa demo/aksi teryata tidak sia-sia? Ternyata Aksi Bela Islam yang digelar telah membuahkan hasil? Dan sekarang ingin ditiru PBNU?