[PORTAL-ISLAM.ID] "Kita tunjukkan kepada dunia, bahwa perjalanan 19 tahun kemarin dan tahun-tahun ke depan, menjadi tahun-tahun di mana masyarakat Indonesia merasakan kehadiran FPI sebagai penjaga kebhinekaan."
"Di berbagai tempat di dunia terjadi konflik, terjadi perpecahan. Karena itu tanggungjawab kita adalah menghadirkan persatuan di Indonesia. Tetapi persatuan tidak bisa dihadirkan dalam ketimpangan. Persatuan harus hadir dalam keadilan."
[video kutipan pidato Anies Baswedan di Milad 19 FPI]
— DPW AlFath Sumsel (@DPWMCA_SUMSEL) 18 Agustus 2017Demikian diantara isi pidato gubernur DKI terpilih Anies Baswedan di acara Milad ke-19 Front Pembela Islam (FPI) yang digelar di stadion Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (19/8/2017). Acara yang dimulai dari pukul 03.00 dengan Shalat Tahajud ini dihadiri ribuan massa.
Pengakuan Anies Baswedan atas FPI ini tak sedikit yang mencibir dan mengungkit masa lalu Anies Baswedan yang dulu pernah menilai negatif keberadaan FPI.
Pada Pilpres 2014 dimana saat itu Anies Baswedan menjadi jubir Jokowi, Anies pernah menyatakan tentang Prabowo dan FPI.
Contoh lain, lanjut Anies, adalah janji Prabowo yang seakan berpihak kepada heterogenitas dan pluralisme yang ada di Indonesia. "Tapi, dia justru mengakomodasi dan merangkul kelompok ekstremis seperti FPI," sambungnya. (Kompas, 29/6/2014)
Itulah diantara masa lalu Anies Baswedan yang pernah menilai negatif FPI. Dan alhamdulillah sekarang beliau sudah tersadar dari kekeliruan menilai FPI.
Pepatah bilang "Tak kenal maka tak sayang". Betapa banyak contoh yang akhirnya menilai positif FPI setelah berinteraksi langsung. Ada Jaya Suprana, ada mantan Timses Jokowi yang merupakan wartawan senior Nanik S Deyang, ada Lius Sungkharisma, ada Zeng Wei Jian, dll.
FPI dan Habib Rizieq sendiri tak pernah dendam dan memusuhi orang. Kalaupun terlihat FPI garang dan sangar itu bukan memusuhi pada "orang"nya tapi pada "perilaku" yang tidak baik.
Kalau Anies Baswedan pernah menuding FPI dengan hal negatif, sesungguhnya "kesalahan" itu tak seberapa.
Dulu Umar bin Khathab tidak hanya memusuhi Nabi Muhammad SAW tapi bahkan hendak membunuhnya.
Namun akhirnya Allah SWT memberikan hidayah kepada Umar, dia tersadar, dan yang dulunya jadi musuh Islam musuh Nabi, sekarang menjadi pembela Islam pembela Nabi yang paling tegas.