[PORTAL-ISLAM.ID] Di berbagai tempat, pejabat publik kerap didemo warga dan tak jarang rumahnya pun dirusak warga, apalagi bila terbukti karena terlibat korupsi atau dianggap berperilaku buruk.
Di Sukabumi, seorang Kepala Desa yang juga merupakan kader PKS Kabupaten Sukabumi "didemo" dan rumahnya pun dirobohkan warga.
Akan tetapi, ini bukan karena kades tersebut terbukti korupsi atau berperilaku buruk, melainkan justru karena kesederhanaan dan kejujurannya.
Rumah kades ini dirobohkan dan direnovasi warga karena dianggap sudah tidak layak huni.
Jaro Midun, kaget bukan kepalang saat istrinya menelepon dan mengabarkan bahwa rumahnya dirobohkan warga. Jumat 7 Juli 2017.
Lelaki yang merupakan Kepala Desa (Kades) Cikahuripan, Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi itu tengah menghadiri acara resepsi pernikahan warganya, saat kejadian tersebut terjadi.
Midun pun bergegas menuju rumahnya untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.
Sesampainya di halaman rumah, Kades Cikahuripan itu bingung seraya menghambur menemui kerumunan warga yang sedang membongkar kediamannya.
Midun pun menanyakan alasan warga membongkar rumahnya.
Salah seorang warga, sebut saja Ujang, pun menjelaskan jika mereka berinisiatif merobohkan rumah sang Kades, karena prihatin melihat kondisi rumah kediaman kepala desa yang sudah tidak layak huni. Ujang dan kawan kawan sengaja tidak memberitahukan niat mereka itu ke Jaro Midun.
“Kami mengumpulkan sejumlah warga dan diam-diam mendatangi rumah Midun. Tanpa banyak bicara, kami pun merobohkannya dan terus dilanjutkan untuk merenovasinya,” demikian tutur Ujang.
Keprihatinan warga muncul saat mereka bersilaturahim ke kediaman Kades, hari kedua Lebaran lalu. Saat bersilaturahim itulah hujan deras turun dan warga pun menyaksikan rumah tersebut bocor disana-sini, nyaris di setiap sudut bagian rumah.
Saat beberapa warga mencoba membetulkan atap yang bocor, ternyata beberapa bagian kayu penopang atap sudah lapuk dan nyaris runtuh.
Menurut Ujang, ia dan kawan-kawan mengaku sedih dan terharu, kades yang banyak berjuang untuk menyejahterakan warganya, malah tak memikirkan kediamannya sendiri yang nyaris roboh dan tidak layak huni.
Sudah ratusan rumah warga yang tidak layak huni yang direnovasi berkat upaya kades menggedor bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi. Namun ia sendiri justru tidak memedulikan kondisi rumah pribadinya.
Sahabat Jaro Midun lainnya, Yedi, menuturkan jika kades merupakan orang yang sangat memedulikan kemajuan desanya serta kesejahteraan warganya. Sejak sebelum adanya dana desa dari pemerintah pusat, Midun sangat aktif mengajukan proposal pembangunan infrastruktur desa. Yedi menyebut program unggulan Midun seperti irigasi desa, jalan desa, bedah rumah untuk warga miskin, serta memperjuangkan pelabuhan pendaratan ikan untuk kemudahan usaha nelayan di desanya.
Sayangnya, perjuangan Midun membantu nelayan terbentur oleh kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terkait moratorium pembangunan pelabuhan perikanan.
Saat ditanyakan tanggapannya terkait aksi warga merobohkan rumahnya, Midun mengaku hanya bisa pasrah karena saat dirinya datang, aksi itu sudah berlangsung. Ia mengaku terharu dan sangat menghargai upaya warganya yang bergotong-royong memperbaiki rumah kediamannya, termasuk urunan pendanaan.
Kini saat rumahnya belum selesai direnovasi, Midun sekeluargapun terpaksa menumpang di rumah tetangganya.
Sumber: FB Setia Lesmana