[PORTAL-ISLAM.ID] Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tampaknya geram dengan kebijakan Presiden Joko Widodo yang dinilainya sudah kebablasan.
Puncak kegeraman Fahri tersebut dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Ormas, yang dinilai berpotensi memberangus kebebasan berkumpul dan berserikat. Bahkan, Fahri siap turun ke jalan untuk menentang keputusan pemerintah itu.
Peringatan politikus PKS itu disuarakan lewat akun twitter pribadinya, @Fahrihamzah, Jumat 14 Juli 2017.
Berikut kicauan Fahri:
"Rezim ini telah kehilangan akal untuk mengelola kompleksitas keadaan...menganggap jalan pintas pembubaran akan tertibkan keadaan."
"Perpu ini berlandas pada curiga kepada rakyat...juga kepada kelompok masyarakat...ini cara berpikir negara otoriter."
"Dalam negara demokrasi negara tidak meletakkan diri di atas rakyat..negara tidak mendominasi kebenaran dan tafsir."
"Dalam negara demokrasi negara juga dikelola manusia yang bisa berbuat kesalahan dan korupsi.. negara bisa berbuat salah dan dikalahkan."
"Dalam negara demokrasi negara tidak membuat tafsir resmi ideologi apalagi menuduh benar salah.. negara hadir memedia perdebatan."
"Saya tidak rela pancasila didominasi maknanya oleh pejabat2 yang sedang berkuasa..dengan segala maaf saya akan lawan!"
"Pak jokowi yth, Kami turun ke jalan untuk menentang negara yang bekerja melalui jalan pintas.. mengorbankan hak2 rakyat."
"Kemerdekaan berserikat, berkumpul dan menyatakan pendapat baik secara lisan maupun tulisan telah dilindungi mutlak."
"Kami eksponen reformasi tidak akan membiarkan negara mengambilnya kembali dan kami akan memperjuangkannya seperti dulu."
"Memperjuangkan kembali kebebasan kita adalah jihad melawan kejahatan negara...yang akan terjadi."
"Sebab negara yang meregulasi secara sepihak perampasan hak adalah negara yang akan berbuat jahat..siapapun yang memimpin."
"INDONESIA sekarang tidak lagi bisa menerima pemimpin yang gamang di depan kerumitan dan kompleksitas."
"Anak cucu bangsa Indonesia layak terus mewarisi kebebasan..sebab itu masa depan bangsa kita."
"Mari bersatu...
Jangan mau dikebiri."