[PORTAL-ISLAM.ID] Saat banyaknya pejabat di Indonesia berlomba-lomba hidup dengan serba mewah dan beragam fasilitasnya, ada sosok Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang yang justru hidup dengan sederhana.
Netizen bernama Arka Atmaja menceritakan melalui akun Facebook pribadinya tentang sosok tersebut.
Berikut ini kisah lengkapnya sosok Ustadz Ari Purbono yang ditulis netizen Arka Atmaja, Sabtu, 15 juli 2017.
Anggota dewan ini tetap seperti ini, baju biasa, sepatu biasa. Lebih suka naik motor, mobilpun tak ada, berbeda dengan dewan lainnya
Hampir 15 tahun menjadi dewan, baru tahun-tahun ini ia merasakan punya rumah sendiri. Rumah sederhana itu ia namai rumah adzikro, tempat menghafal quran.
Rumah yang baru saja ia beli hanya ada di gang kecil yang tidak bisa dilalui mobil dan berada di perumahan padat depan masjid tua.
Jika antum menggunakan mobil, mobil harus antum parkir 500 m dari kediamannya dan menuju kerumahnya dengan berjalan kaki.
Beliau lebih banyak senyum dari pada marah. Selama interaksi, sangat jarang marah, hingga lupa saya mengingat saat beliau marah. Ia selalu menyapa kadernya dengan senyum.
Namun coba lihatlah saat ia rapat dewan, ia berubah menjadi garang, suaranya lantang, kalau bicara anggaran, para PNS itu dibuatnya bengong dan kebingungan memjawab pertanyaannya yang kritis. Tidak ada yang meragukan kapasitasnya, memahami persoalan sampai dalam.
“Pak Ari itu kayak kamus, buku-buku tebal perda dan anggaran, dia hafal semua” kata seorang OB DPRD yang mengikuti kiprahnya di parlemen bertahun tahun.
Kisah beliau semoga menjadi hikmah bagi mereka yang masih berorientasi jabatan. Hilang akal karena takut tak di calegkan. Hilang akal karena takut kehilangan kedudukan.
Beliau adalah anggota DPRD Kota Semarang dari FPKS, beliau juga menjabat sebagai Ketua DPD PKS Kota Semarang.
Mijen, 15/7/17