[PORTAL-ISLAM.ID] Pagi ini Pemprov DKI melakukan penertiban kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan. Penertiban kawasan permukiman warga di bantaran sungai ini dilakukan untuk normalisasi kali Ciliwung.
Kepala Satpol DKI Jupan Royter menyebut mayoritas warga Bukit Duri yang terkena relokasi sudah pindah ke Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur. Mayoritas dari mereka sudah memilih untuk pindah dan melakukan pembongkaran rumahnya sendiri.
"360 (KK) sudah, ada lebih dari 300-an. Penertiban bangunan. Warga sudah pada bongkar sendiri. Sudah memilih untuk pindah," ungkap Jupan, Selasa, 11 Juli 2017.
Hanya tersisa sedikit warga yang belum pindah. Namun warga yang masih ada di Bukit Duri itu menurut Jupan bukan karena tidak ingin direlokasi, namun memutuskan untuk pindah tidak ke rusun.
"Sedikit lagi, tapi mereka mau pindah. Jadi mereka mau pindah tapi nggak ke rumah susun. Ada sekitar 17 (KK) yang tidak mau pindah ke rusun. Mereka ada yang mau ke Depok," jelasnya.
Total Satpol PP yang dikerahkan untuk penertiban hari ini di Bukit Diri sebanyak 300 orang. Tak hanya dari Satpol PP saja yang akan bertugas. SKPD lain bersama TNI/Polri juga akan turut membantu.
"Total Satpol PP 300 orang tapi dengan wilayah, dari provinsi 30. Kita sinergi dengan SKPD lain, sesuai tupoksi. Polri dan TNI ikut bantu," ujar Jupan.
Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat juga telah menyatakan penertiban akan dilakukan hari ini. Meski masih dalam proses hukum, Djarot mengatakan penertiban akan tetap dilakukan.
"Insya Allah besok (ditertibkan). Biar saja, proses hukum kami tetep jalan terus kan banyak yang sudah pindah kan, mereka pindah secara sukarela," jelas Djarot, Senin, 10 Juli 2017.
Warga di kawasan Bukit Duri yang akan dibongkar ini memang sudah direlokasi ke Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur. Warga Bukit Duri yang terkena relokasi itu mulai pindah sejak Rabu, 5 Juli 2017.
Keputusan ini membuat aktivis lingkungan Elisa Sutanudjaja dan JJ Rizal protes. Selain karena pemerintah melanggar putusan PTUN, juga karena dilihat dari segi ekonomi, penggusuran sebetulnya tidak perlu dilakukan.
Hari ini terjadi penggusuran di Bukit Duri sebanyak 4 RT. Pdhal sedang ada berbagai gugatan, tmsk oleh FAKTA atas semua penggusuran.— Elisa Sutanudjaja (@elisa_jkt) July 11, 2017
1 blok rusunawa isi 100 unit habiskan dana min.50M. Dan dana yg sama bisa dipakai perbaikan kampung & badan sungai, minim penggusuran.— Elisa Sutanudjaja (@elisa_jkt) July 11, 2017
Sungai scr alami berkelok, kelokan dan vegetasi di badan sungai berfungsi kurangi daya rusak air. Kalau dibeton & lurus jd kayak sirkuit F1.— Elisa Sutanudjaja (@elisa_jkt) July 11, 2017
warga bukitduri sdh menangis, sdh beberin ide alternatif, sdh melawan di pengadilan en menang, kini mereka diam, pasrah en kalian hinakan jg— JJ Rizal (@JJRizal) July 11, 2017
warga bukitduri sdh antar jokowi ahok ke balaikota, malah ke istana, kini ada yg dpt limpahan jabatan, ttp ga ada jg trimakasi aplg hormat— JJ Rizal (@JJRizal) July 11, 2017