Modus warga negara Tiongkok (China) yang menipu dengan modus pemerasan perlu dicermati.
Mereka memakai VOIP (Voice Over IP) call untuk menipu/ memeras warga negara China daratan dengan mengaku sebagai jaksa Tipikor.
Memang, mengaku sebagai pemberantas korupsi adalah sangat menakutkan sekarang di China juga di Indonesia.
Sehingga dengan modus ini menurut polisi kedua negara telah menyebabkan penipuan sebesar 3-5 trilyunan rupiah.
Saya minta minta Mabes Polri supaya mereka jangan cepat dikembalikan ke negerinya. Interogasi sampai tuntas.
Mereka sudah ratusan, tertangkap berkali kali. Saya yakin ada ribuan yg masih gentayangan. Perlu dicari segera.
Mereka beroperasi di seluruh Indonesia dan sudah lama (Bali, Banjarmasin, Surabaya, dll). Mustahil tidak punya partner lokal.
Memang mereka merugikan warga China daratan tetapi beroperasi di sini. Bagaimana semua ini bisa terjadi tanpa bantuan?
Mereka menumpang di ruman mewah di komplek mewah. Tempat tetangga tidak terlalu saling peduli.
Mereka tidak bisa berbahasa INDONESIA dan Inggris sama sekali. Tapi bagaimana dalam jumlah banyak merajalela di sini?
Terima kasih kepada Mabes Polri yang telah menggagalkan upaya mereka. Meski setelah trilyunan tipuan.
Saya membayangkan kalau ribuan penipu bisa masuk sini bagaimana dengan obyek dan penjahat lainnya?
Rupanya negeri kita cukup menarik bagi para penjahat untuk melangsungkan kejahatannya, kita kebobolan.
Mari bersatu lawan infiltrasi asing yang mencoba merusak negeri ini. Bila perlu pakai PERPPU.
(dari Twitter @Fahrihamzah 31/7/2017)
