by @Fahrihamzah:
1. Di KPK itu ada #FiksiKPK ada Juga #MitosKPK semuanya tentang dongeng dan khayalan...seolah ada tapi kosong.
2. #KasusEKTP itu lebih banyak khayalan daripada kenyataan...coba cek...ini
3. Kasus ini bermula tahun 2010 (7 tahun lalu) ketika Kemendagri dan Komisi II DPR menyepakati Modernisasi Data Kependudukan..
4. Ini adalah ikhtiar yang luar biasa...kita membangun negara moderen dari inisiatif EKTP ini...sayang jadi #KasusEKTP.
5. Lalu dana proyek EKTP ini masuk APBN 2011 setelah menurut tuduhan KPK ada bancakan uang 2,3 Trilyun.
6. Belum masuk akal saya sebuah proyek jadi bancakan sebelum ada tender...2,3 T itu sekitar 50% dari nilai proyek.
7. Pertama pasti bukan uang negara...karena dugaan bancakan terjadi akhir tahun 2010. Belum ada tender apalagi pembayaran APBN.
8. Maka uang siapakah itu? Andi Norogong? Uang dari mana dia? Berani betul dia habiskan untuk sesuatu yg belum pasti?
9. Atau uang ketua konsorsium yang kebetulan BUMN PT. PNRI, tapi mustahil karena BUMN diaudit oleh BPK.
10. Masalahnya adalah mana mungkin proyek jalan kalau 50% uang sudah hilang duluan...tapi proyek ini sudah selesai kok!
11. Tapi coba kita pakai logika KPK:
- Besar proyek = 4,7 Trilyun
- Bancakan di awal = 2,3 Trilyun
- Sisa = 2,4 Trilyun
12. Dari sisa 2,4 Trilyun berapa yg dibelanja? Proyek 4,7 T berapa sih untungnya? Katanya kerugian negara 2,3 T lebih?
13. Jadi proyeknya untungnya berapa? KOK proyek bisa selesai? Selesai pakai uang siapa? Ajaib bukan?
14. Lalu yang dibilang bancakan adalah anggota DPR...siapa mereka? Masak.uang 2,3 Trilyun gak ketemu? 10 juta aja kena OTT...
15. Mungkin anda bisa bantu saya mengerti kasus ini...tapi saya lebih percaya cara kerja negara...audit!
16. Maka secara Normatif: Memang ada kerugian negara dlm proyek E KTP berdasar hasil audit 2 kali BPK dan BPK supreme auditor.
17. Dan secara realistis: faktanya ada aliran uang kepada pejabat non DPR, nyata, ada pengakuan 2 orang tersangka Irman dan Sugiharto.
18. Katanya ada (DPR) yg ngembalikan uang, tapi yang aneh adalah orang itu siapa dan tidak jadi tersangka. #KasusEKTP
19. Lalu dimana mega korupsi yang bikin geger, kenapa BPK tak temukan apa yg ditemukan KPK???
20. Mungkin ada uang mengalir dr pengusaha untuk loby proses penganggaran di DPR. Tapi gak bisa dibuktikan dan pasti bukan uang negara.
21. Mungkin di proses penentuan harga owner estimate, dari perhitungan inilah pengusaha berani keluar uang di depan. Siapa? Berapa?
22. Tapi siapa yg terlibat dalam penentuan harga owner estimate ??? Jawaban pertama tentu PPK (pejabat pembuat komitmen)?
23. Tapi kita sudah punya sistem tender yg hebat bagaimana proses persetujuan dan supervisi kerja PPK, ada banyak lembaga terlibat.
24. TERPENTING: yg menyetujui dan yg paling bertanggung jawab mengontrol kerja PPK adalah LKPP yg saat itu diPIMPIN oleh AGUS RAHARJO.
25. Agus Raharjo adalah ketua @KPK_RI hari ini dia adalah Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LPPK) saat itu.
26. Kepala LPPK adalah orang yang paling bertanggung jawab mengawasi jalannya tender proyek besar.
27. Sebelum saya simpulkan mari tengok pernyataan Nazaruddin tgl 8 September 2011 yang memaki "pimpinan KPK Rampok". Google aja sendiri.
Nazaruddin: Pimpinan KPK Perampok!
http://nasional.kompas.com/read/2011/12/14/13151010/Nazaruddin.Pimpinan.KPK.Perampok
28. Kemarahan Nazar setelah tender selesai 6 tahun lalu panjang penjelasannya. Dan ini jadi dasar munculnya BAP baru 2017 ini.
29. Tahun 2011 Nazar sedang sangat berkuasa. Sedangkan semua proyek besar pasti diawasi LPPK yg kepalanya Agus Raharjo.
30. Agus Raharjo pasti tahu posisi Nazar sebagai penguasa baru di bisnis pengadaan barang dan jasa.
31. Lalu datanglah pengakuan pejabat Kemendagri bahwa Agus Raharjo termasuk yang punya jago dalam tender terbesar dalam sejarah ini (proyek EKTP).
32. Lalu jagonya kalah. Nazar juga kalah. Pertanyaan saya, Kenapa BAP Nazar dipakai untuk membongkar kasus ini (EKTP) oleh Novel dan Agus?
33. Kita tutup sampai di sini dulu... Terus terang saya kecewa dengan firnah serampangan kepada DPR...oleh setan berwajah malaikat...
34. Fitnah ini akan kembali kepada mereka... Semoga kita dilindungi dari berbuat zalim...
35. Janganlah kebencian membuat kita tidak adil....wallahualam...
(dari twit @Fahrihamzah 4/7/2017)