Anehnya, sebagai salah satu pihak yang aktif menggempur KPK, aleg PDI P Masinton Pasaribu tak pernah dipersoalkan secara serius oleh pihak pembela KPK.
Soal BAP Miryam, Politikus PDIP Masinton Serang KPK https://news.detik.com/berita/3481440/soal-bap-miryam-politikus-pdip-masinton-serang-kpk
Kader-kadernya Terseret Kasus e-KTP, PDIP SERANG BALIK KPK http://www.wartaumat.id/kader-kadernya-terseret-kasus-e-ktp-pdip-serang-balik-kpk/#
Masinton Pasaribu: Langkah Semena-mena KPK Harus Kita Hentikan Bersama
http://wartakota.tribunnews.com/2017/06/19/masinton-pasaribu-langkah-semena-mena-kpk-harus-kita-hentikan-bersama
Padahal, dilihat dari segi motif, Masinton dan PDI P jelas memiliki motif yang cukup kuat untuk menghajar KPK. Sudah 3 kader PDI P yang disebut-sebut tersangkut kasus e-KTP, dua gubernur dan satu menteri di kabinet Jokowi.
Wajar bila kemudian muncul pertanyaan, kok para pembela KPK nampak diam duduk manis tak menghujat PDI P?
Bahkan, sudah terjadi anomali saat publik dengan kritis mulai mempertanyakan modus PDI P pro angket KPK, padahal kelompok publikyang sama ini mendukung angket KPK.
Kelompok pro KPK malah sibuk menghajar Fahri Hamzah yang dengan kritis terus mempertanyakan kinerja KPK, padahal di saat bersamaan, Masinton meneriakkan bahwa Agus Rahardjo Ketua KPK layak dipenjara.
Bungkamnya para pembela KPK terhadap PDI P yang menghajar komisi anti rasuah negeri ini patut dipertanyakan. Apakah mereka sungguh ingin membela KPK atau hanya sekedar ingin menghajar Fahri Hamzah yang berteriak kencang meminta KPK kembali menjadi lembaga yang dapat dipercaya publik?