[PORTAL-ISLAM.ID] Tidak banyak orang yang tahu siapa sosok Tsamara Amany Alatas, sebelum ia secara terbuka menyatakan mendukung Ahok.
Sebagai social climber, Tsamara memang cukup lihai menggunakan garis keturunannya untuk mendapatkan tempat di tengah-tengah pendukung Ahok.
"SAYA KETURUNAN ARAB, SAYA DUKUNG AHOK," cetus Tsamara, seperti dikutip dari BBC.
Sontak saja, Tsamara yang menurut Tabloid Bintang pernah magang di Balaikota DKI, entah sebagai apa, langsung melejit menjadi sosok yang dipercaya dalam kampanye Ahok.
Dalam salah satu kegiatan mendukung Ahok inilah, Tsamara pernah disemprot beberapa artis dan tokoh publik karena diduga mencatut nama mereka.
(Link: https://metro.sindonews.com/read/1154880/170/dicatut-artis-ini-bantah-ikut-aksi-19-november-1478962825)
Dalam klarifikasinya, Tsamara tak mengakui bahwa ia telah menyebarkan broadcast yang mencatut nama beberapa artis tersebut.
Meski pernah tersandung kasus hoax, Tsamara tetap percaya diri meniti tangga popularitas dan memilih terjun ke politik praktis melalui wadah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tahun 2017 ini.
Sebagai sosok yang ingin terlihat serius menekuni dunia politik, Tsamara pun aktif mengomentari isu dan tokoh-tokoh di dunia politik Indonesia.
Salah satu tokoh yang terkenal sebagai issue maker, Fahri Hamzah, tampaknya cukup kokoh untuk menjadi pijakan Tsamara dalam meniti popularitasnya.
Maka Tsamara pun mulai sibuk mengomentari pernyataan Fahri, terutama yang berkaitan dengan hak angket KPK.
Dengan lantang, Tsamara menantang Fahri berdebat di jejaring sosial Twitter bahkan melalui video di laman Facebook resmi milik PSI.
Menanggapi kicauan Tsamara, Fahri hanya berkicau singkat.
“Pertanyaannya kok #15tahunKPK OTT makin banyak? Bukankah ini pengakuan korupsi tambah banyak? Lalu sukses KPK di mana?,” tulis Fahri.
Kicauan Fahri ini ditanggapi panjang lebar oleh Tsamara yang merasa kesulitan memahami alur pikir Fahri.
Tak ingin berpanjang kata, Fahri pun meminta Karni Ilyas mempertemukannya dengan Tsamara dalam acara Indonesia Lawyer's Club, Selasa 11 Juli 2017 lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Tsamara dielu-elukan PSI telah berhasil membuat Fahri Hamzah si Singa Parlemen bertekuk lutut.
Dalam kenyataannya, netizen justru menertawakan polah tingkah Tsamara yang nampak keminter, seolah-olah pintar, padahal jelas kecakapan berpolitiknya jauh di bawah Fahri Hamzah.
Meski serangan Tsamara kepada Fahri Hamzah terkesan galak, agresif dan garang, namun akhirnya Tsamara justru terbelit oleh logikanya sendiri. Tsamara yang dengan tertatih-tatih menganalogikan KPK dengan Rumah Sakit akhirnya dengan tegas mengatakan KPK tidak perlu takut menghadapi DPR yang tengah membuat angket.
Berikut video cuplikan pernyataan Tsamara.
Tsamara tentu tak menyangka, Fahri yang biasanya garang, nampak sekali dengan penuh kesabaran, mencoba mengemong bahkan mengapresiasi keberanian Tsamara.Baru jg ketemu fahri sekali, tsamara langsung setuju hak angket. ini vidionya pic.twitter.com/L0p9Ls0Yue— Kak DuL 👙 (@dulatips) July 13, 2017
Dengan santai Fahri mengatakan bahwa pernyataan Tsamara sangatlah elementer, alias tak menyentuh substansi karena Tsamara merupakan generasi yang mudah terjaring oleh pencitraan tokoh-tokoh hero di media sosial.
Berikut videonya:
Menanggapi perjumpaan Tsamara dan Fahri, netizen pun berkicau ramai.
Setelah mendengarkan, ternyata @TsamaraDKI malah anjurkan @KPK_RI terima Angket dan datang. Kecewa atau bahagia pak? 😂😂 https://t.co/PVXYuIaesV— Ferry Koto (@ferrykoto) July 12, 2017
Klo ketemu 2x, @tsamara_dki langsung setuju dimadu. SAH ! @dulatips @Fahrihamzah— Nemo (@muzakir100) July 13, 2017
kalo ketemu terus bisa masuk @PKSejahtera kayaknya— AGIL (@alteregoofi) July 13, 2017
Ane bingung...si @TsamaraDKI ini mengatakan MAYORITAS RAKYAT INDONESIA.— S.Almaghribi srg. (@AlmaghribiS) July 13, 2017
Tolak ukurnya pakai apa,hingga berani mengatakan mayoritas..?? 😂😂😂