[PORTAL-ISLAM.ID] Kabar penyerangan Novel Baswedan dengan air keras telah menjadi perhatian dunia.
Hal ini tergambar dari upaya berbagai media internasional yang berusaha mencari kebenaran kasus tersebut.
Akhirnya, untuk pertama kalinya sejak dirawat karena serangan air keras, Novel bersedia menerima wawancara eksklusif Majalah TIME.
Saat diwawancarai majalah internasional TIME itulah Novel Baswedan menyampaikan pernyataan mengejutkan.
Masih dalam kondisi kurang fit, Novel mengungkap, ia dulu menolak saat ada informasi adanya dugaan salah seorang jenderal kepolisian -pangkat tertinggi dibkepolisian- terlibat dalam kasus penyiraman air keras yang menimpanya. Namun kini, perasaannya berubah.
Ia menjadi curiga bahwa informasi tersebut bisa jadi benar karena belum ada perkembangan signifikan penyelidikan kasus tersebut.
“Saya sebenarnya telah menerima informasi bahwa seorang jenderal kepolisian terlibat. Awalnya, saya bilang itu informasi yang bisa jadi salah. Namun, kini sudah dua bulan lamanya dan kasus saya tak juga menemukan titik terang. Saya katakan (kepada orang yang memberi informasi tersebut) perasaan saya mengatakan bahwa informasi itu bisa saja benar,” kata Novel Baswedan, seperti dikutip Time, Selasa, 13 Juni 2017.
Dalam kondisi berbaring dengan perban dan pengaman yang masih membalut mukanya, Novel juga menyampaikan bahwa pandangannya saat ini masih sama-samar. Ia ditemani sang ibu saat diwawancarai Majalah TIME.
Novel menuturkan, siraman air keras itu merupakan serangan keenam kalinya yang pernah terjadi pada dirinya. Pada 2011 lalu, sebuah mobil melaju dan memepet Novel yang sedang mengemudikan sepeda motor.
Novel Baswedan mengaku telah mengetahui bahwa Presiden Jokowi menginstruksikan prioritas penyelidikan atas kasusnya.
Ia pun berharap, Presiden mengevaluasi perkembangan penyelidikan kasus tersebut yang telah berjalan dua bulan lamanya namun belum juga mengungkapkan seorang pun tersangka.
Sumber: TIME