[PORTAL-ISLAM.ID] Seorang pengacara beken yang dikenal luas sebagai loyalis Soekarno, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Permadi Satrio Wiwoho, SH, mengkritik keras pernyataan Jokowi yang menyebut dirinya "Saya Jokowi, saya Indonesia, saya Pancasila."
Dalam video yang diunggah ke ruang media sosial, Permadi yang menyebut diri sebagai penyambung lidah Soekarno, menegur Jokowi yang pada pidato Hari Pancasila menyatakan, "Saya Jokowi, saya Indonesia, saya Pancasila".
Menurutnya pernyataan itu berlebihan dan menunjukkan kesombongan dan keangkuhan Jokowi, sekaligus menunjukkan ketidaktahuan Jokowi apa itu Indonesa, apa itu Pancasila.
"Sangat berbahaya dan merupakan pelecehan dan pembodohan kepada rakyat. Indonesia adalah negara, Pancasila adalah dasar negara atau ideologi negara. Pancasila dan negara tidak mungkin dan tidak bisa dipersonifikasi dalam dri seseorang, terutama dalam diri Anda dan diri Indonesia," tegas Permadi.
Lebih lanjut, Permadi mengatakan, bila Jokowi menyebut diri, "Saya Indonesia", berarti dia menganggap dirinya sebuah negara. Dan bila ia menganggap dirinya Pancasila, berarti ia adalah dasar negara.
Hal ini sangat fatal, mengingat sila pertama dalam Pancasila berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa. Apakah ini artinya Jokowi merupakan bentuk Ketuhanan yang Maha Esa?
Berikut video penuturan Permadi:
Teguran KERAS buat Presiden Jokowi atas pernyataan : Saya Indonesia, Saya Pancasila.— 3iDji® (@3iDJi_) June 10, 2017
Part 1#JokowiEnd2019
pic.twitter.com/yH3CQAo34G
Semboyan @jokowi "Saya Indonesia, Saya Pancasila" adalah PEMBODOHAN Kepada Seluruh Rakyat Indonesia— Teroris Social Media (@TerorisSocmed) June 10, 2017
Part 2#JokowiEnd2019 pic.twitter.com/SD64dDvz9Y