Konflik negara-negara Arab disinyalir menjadi ajang penjualan sejumlah besar persenjatan dan mesin perang dari Amerika kepada kedua belah pihak.
Dari Qatar, Kementerian Pertahanan Qatar telah mengumumkan nota kesepakatan pembelian 36 jet tempur F-15 seharga US$ 12 miliar atau setara Rp 159,4 triliun dari pabrikan Boeing di Amerika.
Belum jelas, tipe mana yang dibeli oleh Qatar, mengingat ada beberapa jenis pesawat F-15 yang kini dipasarkan secara agresif oleh Amerika.
Pesawat yang seri pertamanya diproduksi tahun 1985 oleh pabrikan pesawat McDonnel Douglas --yang sekarang diakusisi oleh Boeing-- ini cukup populer terutama pada versi terakhirnya, F-15SE dengan nickname Silent Eagle.
Tipe Silent Eagle ini dilengkapi fitur stealth alias moda siluman yang memungkinkan pesawat tak terdeteksi radar karena terbuat dari material radar-absorbent.
Transaksi sekaligus menampar Amerika yang pernah menuding Qatar sebagai donatur kelompok teroris.
"Penjualan tersebut akan meningkatkan kerjasama keamanan antara AS dan Qatar," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan melalui email kepada kantor berita Reuters.
Adanya nota kesepakatan ini semakin menegaskan bahwa secara geopolitik, Qatar bukanlah negara yang bisa dianggap sepele, bahkan oleh AS sekalipun. [*]