[PORTAL-ISLAM.ID] Wakil Ketua Persatuan Cendikiawan Muslim Internasional (IUMS) Dr Ahmed Al-Raissouni mengutuk pengepungan di Qatar dan meminta Ulama dan intelektual Muslim untuk menolaknya, Anadolu Agency melaporkan.
Dalam sebuah pernyataan, Al-Raissouni mengatakan:
"Kami menyeru para ilmuwan, intelektual, penulis dan orang-orang yang mencintai Umat untuk menolak pengepungan di Qatar dan melakukan semua cara untuk mengakhirinya untuk menyelamatkan Qatar dari bencana yang mendekat."
Al-Raissouni menekankan bahwa "potensi bencana" yang mendekati Qatar akan menghancurkannya dan ini akan mempengaruhi seluruh umat Islam dan menjadikannya "mangsa yang mudah bagi musuhnya".
"Tanpa keraguan lagi para ulama diminta untuk mengklarifikasi bahwa pengepungan ini adalah haram," kata syekh Al-Raissouni dalam pernyataan tersebut, mencatat bahwa "Islam dan akal sehat tidak menerima pengepungan atas siapapun."
Mengenai Al Jazeera, Al-Raissouni mengatakan: "Saluran ini membela Muslim Sunni di Irak, Suriah, Lebanon dan negara-negara lain. Mereka membela kehormatan, darah dan harta benda umat. Mengadopsi isu-isu bangsa Islam dan orang-orang yang dianiaya di mana-mana. "
Dia mengulangi bahwa "tidak satu pun saluran lainnya melakukan hal yang sama untuk negara Muslim dengan dampak yang sama. Kami belum pernah melihatnya (Al Jazeera) mendukung Iran. Kami tahu bahwa saluran ini didukung oleh sebuah negara dengan kemauan yang sangat kuat. "
Pada hari Senin, Arab Saudi, Bahrain dan UEA memutuskan hubungan dengan Qatar karena klaim bahwa Qatar dekat dengan Iran, mendukung teror dan teroris dan tidak berkomitmen terhadap kebijakan Negara-negara Teluk. Qatar membantah tudingan tersebut.
Mesir, Yaman, pemerintah Libya timur Khalifa Haftar, Mauritius dan Mauritania semuanya juga telah memutuskan hubungan dengan Qatar, sementara Yordania menurunkan hubungan diplomatiknya dengan negara Teluk (Qatar).
Middle East Monitor