DEPOK - Plang bertuliskan Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Depok tertancap di depan rumah berkelir abu-abu di Jalan Mangga Raya RT8 RW1 Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok. Rumah tersebut telah tiga tahun disewa sebagai sekretariat FKUB Kota Depok, sekaligus menjadi hunian Kak Emma yang mempunyai nama asli, Fatimah Husein Assegaf.
Nama perempuan berusia 45 tahun itu, belakangan mencuat karena saksi kasus baladacintarizieq.com, yang menyeret dugaan cinta terlarang Imam Besar Fron Pembela Islam Rizieq Syihab dengan muridnya Firza Husein. Emma dianggap berperan sebagai mak comblang yang mengenalkan Rizieq dengan Firza.
Senin, 29 Mei 2017, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta menetapkan Rizieq sebagai tersangka atas dugaan kasus pornografi terkait percakapan mesum di aplikasi Whatsapp yang tersebar di dunia maya.
Emma membenarkan bahwa dirinya sebagai orang yang pertama mengajak Firza untuk mengenal Rizieq. Perkenalan mereka berdua terjadi pada akhir 2015. Saat itu, Firza mendatangi kediaman Emma untuk menemuinya. Firza meminta Kak Emma agar dikenalkan dengan Rizieq dan ikut pengajiannya.
Sebelum mendatangi rumah Kak Emma di Depok, Firza sempat menghubunginya melalui telepon. Firza mengaku mendapatkan nomor Emma dari orang tuanya. "Lalu, dia (Firza) datang ke sini (ke rumah Kak Emma) ingin ikut pengajian habib (Rizieq)," kata Emma kepada Tempo, di kediamannya Rabu, 31 Mei 2017.
Kedatangan Firza diterima Emma di rumahnya. Firza dianggap sebagai murid yang ingin belajar kepada gurunya, Rizieq. Apalagi, latar belakang Emma yang merupakan guru agama, selalu membuka diri bagi siapa saja yang ingin belajar ilmu agama kepadanya maupun kepada Rizieq.
Pertemuan awal antara Rizieq dan Firza terjadi saat pengajian di majelis taklim yang diampu Rizieq di Petamburan Gang Paksi, Jakarta Pusat, pada 2015. Selama ikut pengajian, kata Emma, tidak terlihat ada komunikasi antara Firza dan Rizieq. "Hanya sebatas datang ikut pengajian," ujar Emma.
Selain ikut pengajian di Petamburan, Firza juga pernah dua kali mengikuti majelis taklim yang digelar Rizieq di kawasan Megamendung, Bogor, akhir 2016. Menurut Emma, tidak ada kedekatan khusus antara Firza dan Rizieq.
Terlebih, Firza mengenal gurunya itu,sebagai orang yang telah mempunyai istri. Bahkan, Firza pernah foto bersama dengannya, bersama Rizieq dan istrinya, Syarifah Fadlun bin Yahya. "Tidak ada kedekatan khusus, hanya sebatas ikut pengajian. Hadir, selesai, pulang," ucap Emma.
Emma kaget begitu ada informasi di media sosial yang menyatakan ada hubungan gelap antara Rizieq dan Firza. Apalagi, namaya dikaitkan sebagai tempat curhat Firza menyampaikan keluh kesah atas hubungannya dengan Rizieq.
Emma mengaku pernah berkomunikasi dengan Firza. Namun, komunikasi tersebut hanya sebatas pertanyaan antara murid dan guru. Firza hanya sering berkomunikasi menanyakan persoalan agama yang belum dipahaminya, dari ceramah yang pernah dia dengar.
Memang, kata Emma, Firza pernah sekali mengirim pesan Whatsapp yang menjurus ke persoalan pribadi. Saat itu, Firza mengaku suka dan kagum dengan Rizieq. "Tapi, saya nasehati. Habib sudah berkeluarga," kata Emma.
Emma menganggap kekaguman Firza dengan Rizieq sebagai hal biasa. Menurut Emma, banyak murid Rizieq yang suka dan kagum kepada gurunya. Apalagi, Rizieq dianggap tokoh dan ulama terkenal.
Selain itu, Emma menganggap perkenalannya dengan Firza hanya sebatas pertemanan sesama jamaah dan murid Rizieq. "Tidak kenal baik. Saya kenal baik dengan Habib dan istrinya, iya," ucap Emma.
Menurut Emma, kasus baladacintarizieq yang menyeret namanya terkesan mengada-ada. Bahkan, polisi menunjukan rekaman suara Firza, yang diduga curhat dengannya. Padahal, Emma mengaku tidak pernah mengadakan percakapan yang isinya keluhan atas hubungan Firza dan Rizieq.
Dalam percakapan tersebut, Emma menambahkan, Firza menyebut beberapa kali namanya dengan sedikit penekanan. Namun, Emma tidak tahu Firza berbicara dengan siapa. "Yang disebut memang nama Kak Emma," ucap Emma. Namun, lanjutnya, "dipercakapan itu, Kak Emma tidak menjawab apapun."
Emma telah empat kali diperiksa polisi atas kasus ini. Pemeriksaan pertama sampai ketiga dilakukan di Kepolisian Resor Kota Depok, dan terakhir di Polda Metro Jaya, Selasa, 16 Mei 2017.
Dalam proses penyelidikan, Emma merasa polisi memaksakan kehendaknya agar dirinya mengakui adanya percakapan tersebut. Namun, ujar Emma, polisi terus memutar pertanyaan agar dirinya membenarkan isi percakapan itu. "Saya bilang suaranya mirip Firza," ujar Emma.
Setelah proses penyelidikan ini bergulir, Emma kaget Rizieq dijadikan tersangka. "Astagfirullah haladzim, astagfirullah haladzim," ucap Emma, mendengar gurunya ditetapkan sebagai tersangka kasus pornografi. "Saya tidak percaya," ujar Emma.
Menurut Emma, polisi tidak mempunyai bukti otentik untuk menjerat Rizieq. Chat dan percakapan tersebut, kata dia, bisa direkayasa. Emma tidak begitu mengetahui jika adanya percintaan antara Rizieq dan Firza.
Polisi, ujar Emma, harus mengejar Rizieq dan Firza untuk menanyakan langsung permasalahan mereka. "Apakah ada hubungannya? Saya tidak tahu. Kalau masalahnya ada di habib tanyakan ke habib. Kalau ke Firza tanyakan ke Firza," kata Emma.
Emma tidak mau dirinya kembali diseret atas kasus yang tidak ada juntrungannya tersebut. Di matanya, Rizieq seorang guru yang baik. Selain itu, sulit untuk Firza bisa mendekati Rizieq. Alasannya, saban hari aktifitas gurunya itu, cukup tinggi dan dikelilingan jamaah dan keluarganya. Jadi, tidak ada celah bagi Rizieq, untuk bersama wanita lain, apalagi dengan Firza.
Emma berharap Rizieq segera menyelesaikan kasus ini. Setahu Emma, keberadaan Rizieq saat ini memang tidak di Indonesia. Rizieq pergi umrah tiga hari sebelum Ramadan. "Setahu saya masih di Madinah," kata Emma.
Menurut Emma, Rizieq warga yang taat hukum. Biarkan, kata dia, proses hukum kasus ini berjalan. Namun, jangan ada pihak yang mengintervensi kasus ini. "Kalau tidak terbukti, stop. Habib tidak seperti itu. Kasus ini dibuat untuk membunuh karakter Habib Rizieq, agar dia tidak mendapatkan kepercayaan lagi. Habib Rizieq pasti mendatangi polisi," ucap Emma.
Sumber: TEMPO