[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Jubir Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie M Massardi menyoroti inkonsistensi KPK.
"MENARIK. Ketika merasa terancam, KPK galang dukungan publik. Ketika publik minta KPK bongkar megakorupsi, dijawab: "KPK tidak bisa didikte!"," tulis Adhie M Massardi di akun twitternya.
MENARIK. Ketika merasa terancam, KPK galang dukungan publik. Ketika publik minta KPK bongkar megakorupsi, dijawab: "KPK tidak bisa didikte!"— Adhie M Massardi (@AdhieMassardi) 13 Juni 2017
Cuitan Adhie M Massardi ini menampar KPK yang saat ini berupaya "menyelamatkan diri" dari Pansus DPR dengan menggalang dukungan publik. Tapi saat publik mendesak penuntasan kasus-kasus Megakorupsi dan kasus-kasus yang menyangkut Ahok, KPK melempem. KPK pernah menyatakan Kasus Korupsi Reklamasi sebagai 'Grand Corruption', terus apa kabarnya Aguan, Sunny Tanuwidjaja???
Publik sekarang sudah kritis terhadap KPK, tak mau lagi ditipu dengan melo drama KPK dan #OTTRecehan.
Twit Adhie M Massardi sontak ramai ditanggapi publik. Ribuan yang me-Retwit. Komen-komen pedas menelanjangi KPK ramai dikicaukan netizen.
"@AdhieMassardi Sejak KPK mengabaikan Audit Investigasi BPK dlm kasus Sumber Waras yg dimintanya sdr, sy mulai ragu KPK masih Waras & independen!!!" ujar @SuhartoToms.
"@AdhieMassardi KPK HANYA MEMBIDIK KASUS TEBANG PILIH SESUAI KEPENTINGAN PENGUASA," komen @adibima__.
"jelas tidak
terlihat dari cekal aguan
begitu aguan diundang ke istana cekalnya di akhiri," timpal @Quvvatt.
"@AdhieMassardi Apakah kinerja KPK saat ini bnr2 Efektif ato hny mnghbiskan biaya OPS? Kasus yg lma blum ada yg clear, mlah sbuk OTT yg Recehanπππ" kicau @Arema83809632.
Sejak KPK mengabaikan Audit Investigasi BPK dlm kasus Sumber Waras yg dimintanya sdr,sy mulai ragu KPK masih Waras&independen!!!— toms suharto (@SuhartoToms) 13 Juni 2017
jelas tidak— #2019PresidenBaru (@Quvvatt) 15 Juni 2017
terlihat dari cekal aguan
begitu aguan diundang ke istana cekalnya di akhiri
Humas kpk mantan icw? Icw sepi di kasus rs sumber waras, reklamasi, transjkt, qlue, tanah cengkareng? Kenapa ya???— hendi hendratmoko (@hendihendratmo1) 14 Juni 2017
KPK HANYA MEMBIDIK KASUS TEBANG PILIH SESUAI KEPENTINGAN PENGUASA. pic.twitter.com/9EvUA6pd9J— Adi Bima (@adibima__) 13 Juni 2017