[PORTAL-ISLAM.ID] Setelah film Kau adalah Aku yang Lain menuai kontroversi karena dianggap menyudutkan Islam, pihak DivHumas Mabes Polri menarik film tersebut dari jejaring media sosial.
Menyikapi maraknya protes, sutradara film tersebut, Sugiyanto alias Anto Galon menyesalkan apabila pesan yang ingin disampaikan dalam filmnya tidak sampai sepenuhnya.
“Film itu adalah sebuah renungan bahwa sebagai seorang muslim agar tidak menjadi oknum seperti yang si mbah dalam film,” kata Anto melalui keterangan resmi yang dirilis Kepolisian Republik Indonesia, Rabu, 28 Juni 2017.
Anto mengatakan film tersebut memang tidak bisa ditonton secara parsial, apalagi pada bagian si mbah melarang ambulans lewat. Dia menerangkan tokoh si mbah merupakan gambaran watak sebagian manusia, bukan hanya Muslim, yang memiliki pemikiran kolot.
“Tonton film tersebut secara utuh dan resapi,” kata dia.
Dalam film tersebut juga ada karakter muslim lain yang mengingatkan apabila tindakan yang dilakukan oleh tokoh si mbah keliru.
“Di film itu juga pada akhirnya ambulance diberikan jalan dan tidak ada satupun masa pengajian yang menolak ambulans tersebut lewat bahkan si Mbah akhirnya sadar dan ikut membantu ambulance tersebut lewat,” kata dia.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto menambahkan sutradara juga ingin menyampaikan melalui film tersebut tentang toleransi antar umat beragama.
“Dia ingin menggambarkan (dalam film) bahwa Islam itu toleran. Dia juga berharap penonton jangan terfokus pada tokoh si mbah, dan jangan hanya nonton sebagian,” kata Rikwanto.
Sayang, baik Anto maupun Rikwanto tidak memahami esensi kemarahan umat Islam.
Umat Islam marah, tak semata karena ada penggambaran baik sebagian maupun secara keseluruhan adanya bentuk intoleransi hanya karena sebuah mobil ambulans membawa pasien yang berbeda agama (dalam film, penggambaran kekatolikan pasien jelas dan sangat eksplisit melalui simbol rosario dan doa Bapa Kami dan Salam Maria).
Umat Islam terutama sangat marah karena sebagai institusi resmi, Polri menjadi penyebar kebohongan intoleransi muslim.
Untuk dua hal ini, TAK ADA KATA MAAF YANG TERUCAP BAIK DARI SUTRADARA MAUPUN POLRI!
Film yang beredar di Youtube tersebut akhirnya dihapus oleh pihak Youtube karena mengundang kontroversi.
Menanggapi penarikan film tersebut, Menteri Agama Lukman Saifuddin pun mengucap syukur.
"Alhamdulillah, video yang mengundang kontroversi itu akhirnya ditarik kembali," tulis Menag melalui akunnya @lukmansaifuddin, Rabu 28 Juni 2017.
Pernyataan Mentri Agama pun ditanggapi keras oleh netizen.Alhamdulillah, video yg mengundang kontroversi itu akhirnya ditarik kembali..— Lukman H. Saifuddin (@lukmansaifuddin) June 28, 2017
Kata "DITARIK" Apakah maksud nya Sama dgn Mengaku Salah Pak?— Zulkhairi Putra (@zulputra) June 28, 2017
Coba saya bertanya. Apa gak mikir dulu itu polisi yang posting ?????? Tolong dong pak mentri kalau mau damai. Mulai dari kalian itu pejabat— kemenyan (@Kemenyans) June 28, 2017
Jika twit bapak ada sebelum video itu ditarik akan lebih meneduhkan pak, walau kami paham ada usaha bapak yg off air, terima kasih, salim ๐— ical SATU (@cubby_ghum) June 28, 2017
Seharusnya Bpk @lukmansaifuddin selaku menag melakukan komplai keras, bukan hanya twit disini.— Abah the Great (@bung_fuad) June 28, 2017
Terimakasih Pak @lukmansaifuddin selaku Menteri Agama atas penarikan video tsb, utk selanjutnya ditunggu tindakan hukumnya https://t.co/BlByc7u77G— Ach. Supyadi (@adv_supyadi) June 28, 2017
Seperti diketahui, film pendek bertajuk "Kau adalah Aku yang Lain" keluar menjadi pemenang dalam festival film pendek yang digagas Mabes Polri atau Police Movie Festival IV 2017. Film ini diunggah ke youtube kemudian link-nya dibagikan melalui akun Facebook dan Twitter Divisi Humas Polri pada hari Sabtu 24 Juni 2017.Ada Ahoker bilang, namanya film itu ilustrasi. Tidak sama dgn realita.— Warta๐Politik™ (@wartapolitik) June 27, 2017
DUNGU.
Sbg INSTITUSI RESMI NEGARA, POLRI semestinya sajikan FAKTA!